Tarif Pandu Kapal di Raja Ampat Dipatok Rp 70 - 200 Juta

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Kamis, 10 Oktober 2019 13:52 WIB

Kawasan Raja Ampat, 2012

TEMPO.CO, Makassar - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Sorong mulai menyosialisasikan tarif pandu kapal untuk menjamin keselamatan pelayaran di Perairan Raja Ampat, Papua Barat. Sebagai penyedia jasa petugas pemandu kapal yang berlayar di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Pelindo IV telah mengenakan tarif jasa pandu sebesar Rp70 juta untuk kapal 500 – 700 gross ton (GT).

“Tarif Rp70 juta itu untuk kurang lebih 10 hari petugas pandu tetap berada di atas kapal untuk memandu kapal tetap berada di alur pelayaran yang sudah ditetapkan,” kata General Manager (GM) PT Pelindo IV (Persero) Cabang Sorong, Raplin Halid dalam keterangan pers yang diterima di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 10 Oktober 2019.

Sementara itu untuk kapal 701 – 1.000 GT, Pelindo IV mengenakan tarif pemandu senilai Rp90 juta, kapal 1.001 – 5.000 GT tarif pemandu senilai Rp115 juta, kapal 5.001-10.000 GT tarif pemandu senilai Rp135 juta, kapal 10.001 – 20.000 GT tarif pemandu senilai Rp150 juta dan kapal 20.000 GT ke atas tarif pemandu senilai Rp200 juta untuk pendapatan negara. Sama dengan tarif yang Rp70 juta, semua tarif tersebut juga berlaku untuk kurang lebih 10 hari petugas pandu tetap berada di atas kapal di Raja Ampat.

Raplin menjelaskan, kegiatan sosialisasi tarif pandu itu dilakukan bersama Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Saonek Raja Ampat, Anggiat Pagar Marpaung. "Pelayanan pemanduan di Raja Ampat ini memiliki karakteristik berbeda dengan pelayanan pemanduan di pelabuhan umum," katanya.

Sebagai gambaran, di pelabuhan umum petugas pandu hanya bertugas memandu kapal masuk dan keluar di area pelabuhan. Namun khusus untuk pelayanan di Raja Ampat, petugas pandu tetap berada di atas kapal selama kapal tersebut berlayar di perairan Raja Ampat walaupun kapal dalam keadaan berlabuh pada saat mengunjungi spot-spot wisata yang ada.

Dia mengatakan, saat ini kapal-kapal yang berlayar di Raja Ampat menghabiskan waktu kurang lebih 10 hari sehingga sepanjang waktu tersebut petugas pandu tetap berada di atas kapal dengan tujuan untuk memandu kapal tetap berada di alur pelayaran yang sudah ditetapkan sehingga tidak mengganggu dan mengancam ekosistem laut yang ada di Kawasan Raja Ampat.

Fungsi pemanduan kapal, kata Raplin, juga untuk meminimalisir insiden saat pelayaran, seperti menabrak terumbu karang Raja Ampat yang selama ini dijaga oleh masyarakat Raja Ampat untuk dinikmati wisatawan. Sebagai informasi, ekosistem yang meliputi terumbu karang dan bagian laut lainnya sangat bermanfaat dan bernilai bagi biota laut maupun manusia.


Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

2 hari lalu

Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Jumlah Penumpang

Arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sudah hampir mencapai H+15. Kapal dan penumpang sudah keluar masuk pelabuhan, utamanya pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

13 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

14 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

18 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Pelindo Jamin Layanan Berjalan Optimal Selama Cuti Bersama Idul Fitri 2024

19 hari lalu

Pelindo Jamin Layanan Berjalan Optimal Selama Cuti Bersama Idul Fitri 2024

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menjamin kegiatan kepelabuhanan sepenuhnya berjalan normal selama periode libur lebaran Idulfitri pada 8 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hingga H-3 Lebaran, Pelindo Layani 700 Ribu Pemudik

20 hari lalu

Hingga H-3 Lebaran, Pelindo Layani 700 Ribu Pemudik

Pelindo mencatat Tanjung Perak jadi terminal penumpang dengan arus terbanyak.

Baca Selengkapnya

400 Warga Medan Dapat Tiket Mudik Gratis Pulang-Pergi dari Pelindo Multi Terminal

20 hari lalu

400 Warga Medan Dapat Tiket Mudik Gratis Pulang-Pergi dari Pelindo Multi Terminal

Tahun ini, Pelindo Group melepas 159 bus secara pulang-pergi, total 7.950 orang diberangkatkan menuju 13 kota tujuan di program mudik gratis.

Baca Selengkapnya

Lebaran 2024, Arus Mudik Terpadat Terjadi di 5 Pelabuhan Kawasan Timur

21 hari lalu

Lebaran 2024, Arus Mudik Terpadat Terjadi di 5 Pelabuhan Kawasan Timur

Direktur Eksektufi PT Pelindo Regional 4 Abdul Azis memperkirakan arus mudik Lebaran 2024 terpadat terjadi di lima dari belasan pelabuhan di KTI.

Baca Selengkapnya