Banyak Startup Gagal, Kominfo: Bisnis Ya Kayak Gitu

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Kamis, 10 Oktober 2019 07:17 WIB

Peserta menyimak diskusi di sela-sela peluncuran Ignite the Nation-Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2019. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan persaingan bisnis digital sangat ketat dan melibatkan banyak pelaku. Sehingga, dia menilai kegagalan sebuah startup untuk meraih kesuksesan adalah hal biasa dalam sebuah ekosistem bisnis.

"Mungkin yang kita lihat tentang success rate di dunia malah cuma 2 sampai 3 persen karena pelakunya banyak, karena tidak semua orang yang berbisnis sukses. Jangankan startup, bisnis yang sekarang aja banyak yang mati, bisnis ya kaya gitu," kata Semuel di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu 9 Oktober 2019.

Semuel mengungkapkan, perusahaan rintisan yang gagal itu bukan hanya karena kehabisan dana. Namun, bisa jadi mereka melakukan penggabungan antar-startup dan menghasilkan model bisnis yang baru.

Dia mencontohkan, awal mula perusahaan raksasa teknologi Google yang sebelumnya pernah jatuh bangun dalam membangun perusahaannya. Sejak berdiri 4 Septemer 1998, mereka mempunyai banyak saingan dengan lini bisnis yang serupa. "Kenapa Google yang jadi, ya itu tadi penggabungan," ucapnya.

Semuel mengatakan, penyebab banyaknya kegagalan dari perusahaan rintisan tersebut karena banyak faktor, antara lain adalah seperti kurang dana, tidak ada pasar yang jelas, kurangnya inovasi dan masih banyak lagi alasan lainnya. "Tergantung kondisi dari startup tersebut," katanya.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengklaim telah mencetak 1.307 perusahaan rintisan atau startup selama lima tahun masa kepemimpinannya. Menurut dia, hal ini dilakukan guna menghadapi perubahan zaman seperti revolusi industri 4.0.

"Dalam massa lima tahun, dari 2014 sampai 2019, Indonesia bisa menghasilkan 1.307 startup. Bahkan, ternyata sudah ada yg berkolaborasi dengan perusahana luar negeri. Ini terobosan yang dijalankan pemerintah," kata Nasir di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.

Berita terkait

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

1 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

1 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

3 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

4 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

8 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

11 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

12 hari lalu

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya