Penyaluran Kredit Tak Capai Target, Bank Kecil Pasrah

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 9 Oktober 2019 11:26 WIB

Menyongsong Era Perbankan Digital.

TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan kecil dan menengah hanya bisa pasrah menyikapi kinerja kredit hingga September 2019 yang tak sesuai harapan. Berbagai kondisi yang tidak mendukung pertumbuhan diklaim menjadi penyebab utama lesunya penyaluran kredit oleh perbankan nasional.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja pesimistis penyaluran kredit akan dapat mencapai target perseroan. "Kelihatannya realisasi kredit kuartal III/2019 ini belum sesuai harapan, pertumbuhan kredit sangat dipengaruhi [oleh] kondisi makro dunia," katanya seperti dilansir Bisnis, Rabu 9 Oktober 2019.

Jika dibandingkan dengan perolehan kuartal II/2019 lalu, Parwati menyebut capaian kuartal ini stagnan. Pada periode itu pertumbuhan kredit perseroan hanya bertengger di level 2 persen yoy menjadi Rp119 triliun.

Namun, perseroan memastikan pertumbuhan kredit itu disertai dengan kemampuan menjaga kualitas secara konsisten yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) di bawah ketentuan. Untuk OCOBC NISP, NPL gross periode ini sebesar 1,8 persen dan NPL nett sebesar 0,8 persen.

Hal yang sama pun diutarakan Direktur Utama PT Bank Mayora Irfanto Oeij. Bos bank kelas kecil-menengah ini pun mengakui perseroan masih terus memacu pertumbuhan kredit pada periode ini agar sampai akhir tahun dapat mencapai target yang ditetapkan.

Advertising
Advertising

Irfanto mengemukakan, pada kondisi ekonomi seperti saat ini, di mana pengaruh pelemahan ekonomi global sangat berdampak pada industri dan keuangan dalam negeri, maka Bank harus menerapkan startegi pertumbuhan bisnis yang prudent.

"Meski per Agustus 2019 kredit kami telah tumbuh hingga 7,03 persen yoy. Angka itu pun sudah lebih tinggi dibanding pada kuartal II/2019 yang hanya 1,89 persen yoy," ujar Irfanto.

Dia memastikan, ke depan perseroan akan memberikan kredit dengan terus mempertimbangkan sektor industri yang relatif masih tumbuh di tengah kondisi perekonomian yang ketat ini. Namun, perseroan tetap memonitor perkembangan bisnis dan kemampuan keuangan debitur untuk mencegah adanya peningkatan NPL kembali.

BISNIS

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

57 menit lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

22 jam lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

3 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya