Kemendag Dorong Pusat dan Daerah Antisipasi Pasokan Bahan Pokok

Reporter

Antara

Jumat, 4 Oktober 2019 22:56 WIB

Ketersediaan bahan pokok di sebuah pasar modern. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perdagangan atau Kemendag mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok khususnya menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa dalam beberapa waktu ke depan, terdapat potensi kenaikan permintaan bahan pokok khususnya pada perayaan hari besar pada Desember 2019 tersebut.

"Sementara kondisi cuaca belum kondusif untuk produksi pangan nasional. Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan antisipasi kecukupan pasokan bahan pokok," kata Enggartiasto di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat, 4 Oktober 2019.

Enggartiasto menambahkan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta seluruh pelaku usaha pangan yang telah dilakukan selama beberapa waktu terakhir. Hal itu perlu dipertahankan guna menjamin ketersediaan bahan pokok kepada masyarakat dengan harga terjangkau.

"Masyarakat bisa memperoleh pangan dengan harga yang terjangkau, tersedia dalam jumlah yang cukup. Sementara pelaku usaha memperoleh keuntungan yang wajar," ujar Enggartiasto.

Kementerian Perdagangan diberikan mandat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok yang dicerminkan dengan tingkat inflasi yang terkendali, atau sesuai target yakni 3,5 persen.

Saat ini pemerintah menghadapi tantangan yang perlu diantisipasi bersama. Salah satunya yaitu inflasi kelompok bahan makanan tahun 2019 yang cenderung naik dan musim kemarau panjang yang hampir merata di seluruh Indonesia.

"Beberapa faktor utama penyebab naiknya inflasi tersebut adalah kenaikan harga bawang putih akibat gangguan pasokan impor dan cabai merah akibat faktor kemarau yang cukup panjang," kata Enggartiasto.

Menurutnya, periode hari besar keagamaan merupakan periode rawan gejolak harga, khususnya barang kebutuhan pokok akibat faktor peningkatan permintaan dari masyarakat.

Sementara di sisi lain, kondisi cuaca juga masih belum memasuki musim penghujan yang berpotensi adanya penundaan masa tanam."Pemerintah diharapkan daerah dapat membantu kelancaran pelaksanaan rapat koordinasi daerah dan penetrasi pasar menjelang hari besar keagamaan," tutup Enggartiasto Lukita.

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

3 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

8 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

13 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

21 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

25 hari lalu

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menuding balik Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengenai aturan yang membuat barang pekerja migran tertahan di gudang.

Baca Selengkapnya