Redam Kekhawatiran, Sri Mulyani: PLB e-Commerce Belum Beroperasi

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Jumat, 4 Oktober 2019 20:53 WIB

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati memimpin apel luar biasa peringatan hari Bea Cukai ke-73, di Kantor Pusat Bea Cukai, Selasa (02/10).

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Pusat Berikat Logistik (PLB) e-commerce saat ini belum beroperasi. Pernyataan ini sekaligus membantah tuduhan dari para pelaku di industri bahwa sekarang terjadi banjir barang impor melalui PLB e-commerce.

"Jadi kalau ada yang mengeluh terutama di dunia e-commerce bahwa gara-gara PLB tersebut, mereka tersaingi atas barang impor ini, sebenarnya saya ingin menegaskan sampai sekarang PLB itu belum ada satupun yang beroperasi," kata Sri Mulyani ditemui di Sunter, Jakarta Utara, Jumat 4 Oktober 2019.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengelar kunjungan ke salah satu Pusat Berikat Logistik (PLB) di wilayah Sunter, Jakarta Utara, Jumat 4 Oktober 2019. Kunjungan itu digelar untuk melihat secara langsung kondisi PLB.

Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa kunjungan itu berkaitan dengan kabar yang menyebut bahwa PLB menjadi bianng banjir impor tekstil dan produk tekstil (TPT). Kunjungan langsung itu, kata dia, juga merupakan permintaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Bendahara negara ini menjelaskan, pernyataan itu sekaligus menjawab keluhan para pelaku usaha mengenai soal PLB e-commerce kepada dirinya. Para pelaku, kata Sri Mulyani, sebelumnya mengeluhkan bahwa selama ini barang-barang impor dan juga logistik untuk e-commerce telah banyak disimpan di PLB.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pengambil kebijakan akan terus mendengar semua pendapat dan masukan dari pelaku usaha, industri dan masyarakat. Hal ini juga merupakan kebutuhan pemerintah supaya kebijakan yang dikeluarkan bisa memberikan solusi terhadap persoalan yang ada. "Artinya, kami kalau ada keluhan tentu akan terus mendengar meneliti dan kemudian melakukan evaluasi. Sehingga kalau tahun secara detail kami bisa merespons sesuai dengan persoalan yang ada," kata Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan menyatakan meski sudah digagas sejak setahun lalu implementasi PLB e-commerce masih sepi peminat. Salah satunya karena ada kekhawatiran pelaku e-commerce bakal tergerus pasarnya.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan saat ini pengambil kebijakan masih dalam posisi mendengar masukan dari berbagai pelaku dan produsen terkait kebijakan PLB e-commerce. Termasuk, terkait keluhan kalah bersaing jika PLB tersebut dibuka.

Terakhir, kata Heru, Kementerian telah dua kali menggelar pertemuan untuk membahas PLB e-commerce. "Kami sekarang dalam proses untuk menerima masukan dan menjelaskan policy dari sisi pemerintah," kata Heru seperti dikutip Bisnis, Jumat.

DIAS PRASONGKO | BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

5 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

6 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

23 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya