Kata Rini Soemarno Soal Garuda dan Sriwijaya Air Rujuk

Selasa, 1 Oktober 2019 17:27 WIB

Menteri BUMN Rini Soemarno saat meninjau proyek stasiun LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat 23 Agustus 2019. Foto/istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan konflik antara maskapai Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air terjadi karena adanya persoalan komunikasi. Dia menilai selama itu, kerja sama kedua maskapai terjadi dengan komunikasi yang belum jelas.

"Jadi kalau kerja samanya baik, komunikasinya baik. Saya rasa kemarin-kemarin itu sudah ada kerja sama tapi kelihatannya komunikasinya belum jelas," kata dia di sela peluncuran LinkAja dan Kereta Commuter Line di Jakarta, Selasa 1 Oktober 2019.

Dia berharap kerja sama yang terjalin kembali antara Sriwijaya dengan Garuda tersebut harus tetap dijaga. Hal ini penting khususnya demi kepentingan pelanggan atau konsumen. Selain itu, juga demi kesehatan maskapai di Indonesia.

Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan, ia telah menerima laporan bahwa antara Sriwijaya dengan Garuda telah bertemu kembali. Keduanya, kata Rini, telah sepakat untuk bisa rujuk kembali setelah sempat beberapa pekan dilaporkan berkonflik.

"Alhamdulillah kemarin upaya mereka rapat, tadi saya baru dikasih laporan, semuanya berjalan lancar," kata Rini.

Perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air resmi rujuk hari ini, Selasa, 1 Oktober 2019. Kedua entitas tersebut bakal melanjutkan kerja sama setelah sempat renggang lantaran adanya ketidaksepakatan antara pemegang saham Sriwijaya dan manajemen Garuda.

"Saya baru saja mendapat briefing. Alhamdulillah begitu (rujuk)," kata Direktur Quality , Safety, dan Security Sriwijaya Air, Toto Soebandoro kepada Tempo pada Selasa pagi.

Adapun Tempo, menerima informasi soal rujuknya kedua maskapai ini oleh Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Capt Avirianto. Dia mengatakan rencana itu telah dibahas dalam rapat bersama jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain itu, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia sudah menemui Menteri BUMN Rini Soemarno untuk merembuk kelanjutan nasib perusahaan milik keluarga Lie itu. “Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Group akan resetting kerja sama mereka,” ujar Avirianto saat dihubungi Tempo pada Senin, 30 September 2019.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

5 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

6 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

7 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

9 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

12 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

12 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

33 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

54 hari lalu

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Rabu, 13 Maret 2024, dimulai dari instruksi Presiden Jokowi agar desain istana Wapres di IKN direvisi.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Menang Banding atas Gugatan Greylag Entities di Paris

29 Februari 2024

Garuda Indonesia Menang Banding atas Gugatan Greylag Entities di Paris

Garuda Indonesia menang banding atas gugatan Greylag Entities dalam kasus judicial release (pembebasan yudisial).

Baca Selengkapnya