Perekonomian Cina Melambat, Harga Batu Bara Terus Turun

Minggu, 29 September 2019 17:26 WIB

Ilustrasi Batu Bara

TEMPO.CO, Jakarta - Melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meluasnya dampak perang dagang Amerika Serikat - Cina berpengaruh terhadap harga batu bara. Kontrak batu bara kokas berjangka di bursa Cina jatuh pada penutupan perdagangan akhir pekan dan mencatat kerugian mingguan terbesar sejak November 2018.

Berdasarkan data Bloomberg, kontrak batu bara kokas teraktif di Dalian Commodity Exchange untuk pengiriman Januari 2020, jeblok 1,5 persen menjadi 1.236 yuan per ton pada perdagangan Jumat, 27 September 2019. Artinya, harga komoditas itu turun 4,4 persen sepanjang pekan ini.

Sementara itu, batubara coke, bahan pembuat baja yang diproduksi oleh pemanasan batu bara kokas, turun 0,9 persen menjadi 1.876 yuan per ton dan turun 3,6 persen sepanjang minggu ini. Penurunan mingguan ini terbesar dalam dua bulan terakhir.

Adapun volume perdagangan sepanjang pekan ini cenderung tipis di bursa Cina menjelang liburan panjang pada pekan depan. Banyak pabrik baja Cina telah diperintahkan untuk menutup atau membatasi operasi mulai minggu ini di bawah kampanye anti-polusi yang ketat ketika negara itu bersiap untuk menandai peringatan ulang tahun Cina ke-70 pada 1 Oktober, atau masa liburan selama seminggu akan dimulai.

Sementara itu prospek permintaan untuk produk baja dan bahan baku di Cina mengalami ketidakpastian. Pasalnya, indikator ekonomi Negeri Panda terbaru menunjukkan perlambatan yang semakin dalam, dengan laba di perusahaan industri yang telah terkontraksi pada Agustus.

Edward Meir, konsultan komoditas di broker INTL FCStone mengatakan bahwa keraguan pasar terhadap kepastian China dan AS dapat menyelesaikan konflik perdagangan sesegera mungkin masih membayangi sentimen pasar. Padahal Presiden AS Donald Trump sempat mengatakan bahwa kesepakatan dengan China dapat terjadi lebih cepat daripada ekspektasi semua orang.

"Dapat dimengerti, investor menunjukkan sedikit reaksi terhadap pernyataan Trump, karena mereka telah belajar bahwa hal-hal dapat dengan mudah berubah seperti yang telah terjadi sebelumnya," kata Edward Meir seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 28 September 2019.

BISNIS

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

14 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

18 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

20 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya