Yusuf Mansur: BRI Incar 10 Persen Saham Paytren

Kamis, 26 September 2019 15:35 WIB

Ustad Yusuf Mansur mengunggah video yang menceritakan kondisi Arifin Ilham saat dijenguknya. Dalam unggahannya dia membantah kabar hoax kematian Arifin Ilham dan meminta doa agar pendakwah ini segera diberi kesembuhan. Instagram/@Yusufman

TEMPO.CO, Jakarta - Yusuf Mansur menyatakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI telah mengincar sekitar 10 persen saham perusahaan layanan keuangan digital Paytren.

Proses pembelian PT Veritra Sentosa Internasional yang menaungi Paytren dan didirikan oleh Yusuf Mansur ini sudah mendapat lampu hijau dari Bank Indonesia. Saat ini kedua perusahaan sedang dalam proses uji tuntas atau due dilligence. “Yang dijual tidak banyak, 5 persen sampai maksimum 10 persen. Tidak sampai 25 persen,” kata Yusuf, pekan lalu.

Yusuf menyebutkan, selanjutnya BRI akan memiliki ruang untuk menambah modal di Paytren. “Ketika Paytren diperbaiki dan diperbesar, nanti 6 bulan (BRI) review. Naik lagi sahamnya, dia beli lagi nanti next round."

Tapi Yusuf tak menyebutkan soal batas waktu uji tuntas tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa prosesnya cukup memakan waktu karena ada sejumlah kewajiban yang harus dilengkapi oleh Paytren.

Namun, kata Yusuf, selanjutnya hal itu akan menjadi modal bagi perusahaan untuk mencari investor lain. Saat berita ini diturunkan, manajemen BRI belum memberikan keterangan.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia sebelumnya pernah menyatakan bahwa Paytren tidak boleh dilepas hingga 5 tahun ke depan. Namun, nyatanya diperbolehkan asal dalam prosesnya bank sentral terlibat. "Ketika saya lapor tentang BRI, mereka respons bagus banget. Karena jaringan mereka (BRI) ada di mana-mana dan punya satelit sendiri,” ucapnya.

<!--more-->

Lebih jauh Yusuf melihat peluang besar dengan menjadi mitra strategis BRI. Visi dan misi perusahaan untuk membuat seluruh masyarakat Indonesia menjadi investor.

Sebab, di luar kantor cabang, BRI memiliki 600.000 agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan begitu, Paytren berkesempatan mengakuisisi konsumen baru dengan kapasitas jaringan BRI tersebut.

Selain mengandalkan mitra, Paytren sendiri telah memiliki peta jalan untuk bekerjasama dengan 250 kota/kabupaten sebagai alat pembayaran. Saat ini Lamongan, Jawa Timur secara resmi telah tercatat sebagai wilayah yang telah oleh digarap perusahaan.

Sebelumnya pada pertengahan bulan ini sudah ada kesepakatan kerja sama Paytren dan BRI Syariah. Kolaborasi kedua perusahaan ini di antaranya dalam bentuk penyediaan layanan keuangan digital antara lain untuk isi saldo uang elektronik Paytren, transfer dana ke rekening bank lain, dan layanan remitansi.

Selanjutnya, pengguna Paytren akan dapat membuka rekening BRI Syariah melalui aplikasi. Dengan demikian, pengguna Paytren akan dapat memiliki dua opsi sumber dana dalam aplikasi. Apabila konsumen Paytren bertransaksi dengan nominal lebih dari Rp20 juta, maka dapat menggunakan saldo rekening BRI Syariah atau direct debit.

Direktur Bisnis Komersil BRI Syariah Kokok Alun Akbar menyatakan tantangan era digital sangat nyata. Nasabah menginginkan layanan cepat, pasti melalui teknologi yang dapat diandalkan. “Oleh karena itu, BRI Syariah menjalin kerja sama dengan Paytren sebagai salah satu perusahaan financial technology (fintech),” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 18 September 2019.

BISNIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya