Pengelolaan 3 Bandara KSP Segera Dialihkan ke Angkasa Pura II

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 26 September 2019 14:02 WIB

Suasana Bandara Internasional Radin Inten II Lampung pada Kamis, 7 Maret 2019, sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) bakal segera mengoperasikan tiga bandara yang dikelola dengan sistem kerja sama pemanfaatan (KSP) aset barang milik negara. Ketiga bandara baru tersebut terletak di Tanjung Pandan, Bengkulu, dan Lampung.

VP of Corporate Communication Angkasa Pura (AP) II Yado Yarismano mengatakan, ketiga bandara tersebut adalah HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan, Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Radin Inten II (Lampung). Saat ini ,ketiga bandara tersebut masih di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.

Ketiga bandara tersebut, lanjutnya, merupakan aset negara sehingga pengalihan pengelolaan ke perseroan juga memerlukan persetujuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.

“Pembahasan telah dilakukan dengan melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan pihak lain yang tergabung di dalam Tim Kerja Sama Pemanfaatan. Proses pengalihan pengelolaan bandara-bandara berlangsung lancar," kata Yado dalam siaran pers, Kamis 26 September 2019.

Ditargetkan, Angkasa Pura II resmi menjadi pengelola Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Fatmawati Soekarno di Bengkulu, dan Radin Inten II di Lampung tahun ini juga. Adapun, pola KSP menjadikan optimalisasi bandara bisa dilakukan tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Advertising
Advertising

Yado menyebut belanja modal dan biaya operasional tiga bandara berasal dari AP II sehingga APBN bisa dialokasikan untuk hal lain. Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, penambahan aset baru serta tetap memiliki aset eksisting bandara tersebut.

Sementara itu, Angkasa PUra II sudah memiliki rencana investasi senilai Rp1,5 triliun untuk 30 tahun ke depan di tiga bandara itu. Investasi tersebut untuk pengembangan di Bandara HAS Hanandjoeddin, yakni antara lain pembangunan terminal baru dan perluasan terminal eksisting berkapasitas maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Untuk Bandara Radin Inten II (Lampung), pengembangan yang akan dilakukan Angkasa Pura II antara lain dilakukan di sisi udara yaitu untuk penebalan (overlay) runway secara berkala. Pengembangan di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), yakni pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

BISNIS

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

14 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

16 jam lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

3 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya