TEMPO.CO, Jakarta - Dalam satu tahun ke depan Bandara Sultan Thaha Jambi akan mampu menampung 2,6 juta penumpang. Peningkatan kapasitas penumpang ini adalah salah satu hal yang ingin dicapai dari program pegembangan bandara.
"Saat ini proses pengembangan terminal dan jalur pacu (run away) telah mencapai 90 persen, targetnya akhir tahun sudah dapat dioperasikan secara maksimal," kata Eksekutif General Manager Angkasa Pura II M Hendra Irawan di Jambi, Selasa 17 September 2019
Di tahun ini, PT Angkasa Pura II melakukan pengembangan terhadap terminal dan jalur pacu Bandara Sultan Thaha. Terminal yang sebelumnya memiliki luas 12 ribu meter persegi menjadi 22 ribu meter persegi. Proses perluasan terminal tersebut telah selesai dilakukan, saat ini proses yang dilakukan yakni fase relokasi atau proses pemindahan penyewa.
Untuk jalur pacu, dilakukan perpanjangan jalur pendaratan, dari 2.220 meter dengan lebar 45 meter diperpanjang menjadi 2.600 meter dengan lebar 45 meter. Secara fisik jalur pacu tersebut telah usai dibangun dan masih dalam tahap pemasangan infrastruktur penunjang seperti lampu di jalur pacu.
Dengan panjang jalur saat ini, diharapkan kapasitas setiap pesawat lebih maksimal. Baik dari segi jumlah penumpang maupun cargo. Karena selama ini pesawat yang ada cukup besar, namun kapasitas angkutan pesawat belum begitu maksimal.
"Jenis pesawat yang ada cukup besar, seperti Boeing 737-900ER atau 737-800NG dan Airbus A320, dengan perpanjangan jalur pacu ini dapat memaksimalkan kapasitas angkutnya," kata M Hendra Irawan.
Angkasa Pura II saat ini juga turut mempersiapkan Bandara Sultan Thaha untuk dapat menjadi Bandara Internasional. Meski di akui M Hendra Irawan membutuhkan waktu yang panjang, namun persiapan tersebut harus dilakukan sejak saat ini.
ANTARA