Harga Gas Naik, Dekarindo: 14 Industri Sarung Tangan Karet Tutup

Kamis, 26 September 2019 11:31 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau hasil sadapan karet usai Silaturahmi Bersama Petani Karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu, 9 Maret 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) menyatakan kenaikan harga gas akan membuat kinerja industri sarung tangan karet semakin tertekan.

Menurut Dekarindo, kenaikan harga gas sebelumnya telah membuat 14 dari 15 industri sarung tangan karet di Medan, Sumatra Utara gulung tikar.

“Menurut saya, kalau (kontribusi gas pada biaya produksi) untuk industri sarung tangan karet bisa 30 persen,” kata Ketua Dekarindo Azis Pane kepada Bisnis, Rabu 25 September 2019.

Dekarindo mendata pabrikan sarung tangan karet di dalam negeri hanya ada enam unit dengan kapasitas terpasang yang tidak berubah sejak 2014 yakni 12.000 ton per tahun. Adapun, utilitas produksi pada 2018 anjlok dari level 80,5 persen pada tahun sebelumnya menjadi 75 persen atau sebanyak 9.500 ton.

Azis mengatakan banyaknya pabrikan sarung tangan karet yang gulung tikar juga disebabkan oleh minimnya pasokan bahan baku produk tersebut yakni karet lembaran asap (ribbed smoked sheet/RSS). Adapun, RSS adalah produk tengah karet dengan nilai tertinggi.

Advertising
Advertising

Walaupun memegang gelar produsen karet alam terbesar di dunia, Azis mengatakan industri tengah karet tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi RSS. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya produktivitas karet alam lokal dan keadaan infrastruktur di sekitar perkebunan karet di dalam negeri.

Azis mengatakan getah karet yang menjadi bahan baku pembuatan RSS tidak boleh menggumpal. Adapun, kondisi jalanan di sekitar perkebunan karet yang bergelombang membuat getah karet sangat mudah menggumpal saat dipindahkan ke laur area perkebunan.

Dia menyatakan minimnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan industri karet membuat produktivitas produksi getah karet domestik tidak stabil. Azis memberikan contoh bahwa fluktuasi harga karet membuat para petani tidak memberikan perhatian penuh terhadap produktivitas getah.

Menurutnya, gas berkontribusi sekitar 30 persen dari total biaya bagi industri sarung tangan karet, sedangkan bagi industri karet lainnya berkisar antara 2,3 persen -6 persen. Azis menilai tarif gas untuk industri sarung tangan karet seharusnya diturunkan lantaran kebutuhan sarung tangan karet oleh rumah sakit cukup banyak.

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Masalah Karet Lampu dan Housing Sensor, Honda Recall CB350 dan CB350RS

8 Desember 2023

Masalah Karet Lampu dan Housing Sensor, Honda Recall CB350 dan CB350RS

Honda mengumumkan penarikan kembali atau recall untuk model CB350 dan CB350RS yang berada di pasar India.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Sumsel Capai USD 4,9 Juta, Didominasi CPO, Karet dan Kelapa Bulat

10 November 2023

Nilai Ekspor Sumsel Capai USD 4,9 Juta, Didominasi CPO, Karet dan Kelapa Bulat

Nilai ekspor Sumatera Selatan sepanjang tahun ini tercatat US$4.978,84 juta. Angka tersebut turun 11,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Bila ditelisik lebih dalam, produk non-Migas seperti CPO, Karet dan Kelapa tetap mendominasi penghasil devisa.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Lepas Ekspor Pinang, Karet dan Kopra Asal Jambi, Berapa Nilainya?

24 September 2023

Mendag Zulhas Lepas Ekspor Pinang, Karet dan Kopra Asal Jambi, Berapa Nilainya?

Mendag Zulhas mengatakan bahwa ekspor mengalami surplus berturut-turut selama 40 bulan.

Baca Selengkapnya

Dampak Kebakaran Pabrik Sandal, Warga Kapuk Muara Takut Terkena ISPA

16 September 2023

Dampak Kebakaran Pabrik Sandal, Warga Kapuk Muara Takut Terkena ISPA

Warga sekitar lokasi kebakaran khawatir karena yang banyak terbakar adalah karet

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Menjaga Kesehatan Kuku Agar Tidak Mudah Patah dan Rapuh

20 Juli 2023

5 Cara Menjaga Kesehatan Kuku Agar Tidak Mudah Patah dan Rapuh

kesehatan kuku harus dijaga agar tak mudah rusak

Baca Selengkapnya

Petani Kelapa Sawit dan Karet Malaysia Protes Kebijakan Deforestasi Uni Eropa

15 Maret 2023

Petani Kelapa Sawit dan Karet Malaysia Protes Kebijakan Deforestasi Uni Eropa

Indonesia dan Malaysia, pengekspor minyak sawit terbesar di dunia, menuduh Uni Eropa memblokir akses pasar minyak sawit mereka.

Baca Selengkapnya