Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama relawan membersihkan sampah yang ada di kawasan Pantai Timur, Kelurahan Ancol, Jakarta, Ahad 18 Agustus 2019. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan 300 komunitas, organisasi, perusahaan swasta, BUMN dan Pemerintah Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, New York - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti menghargai operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap jajaran direksi Perum Perindo.
“Saya tidak mendukung impor ikan kecuali untuk reekspor” kata Susi di sela sela konferensi high level panel kelautan di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada Senin, 23 September 2019. “Seharusnya kita pakai produk nelayan Indonesia. Impor itu modalnya cuma kuota."
Susi mengatakan tidak dalam preferensi mendukung impor. “Produk nelayan banyak. Saya dulu minta Perindo menjadi semacam Bulog," katanya. Ia mengatakan ingin ada perusahaan iklan kaleng yang menyerap hasil nelayan di daerah-daerah sehingga tak terbuang.
Susi mengatakan mencurigai di balik impor ada pencari rente. "Malpraktek dalam impor harus dibasmi. Impor hanya bagus jika untuk reekspor. “Jika produk masih ada di dalam negeri ngapain ekspor?” Kata Susi.
KPK menangkap direksi Perum Perindo dalam rangkaian operasi tangkap tangan. Lembaga antikorupsi ini menyita uang lebih dari Rp 400 juta. Suap tersebut diduga terkait impor ikan.