Ridwan Kamil Ingin Bangun Jalan Khusus Kawasan Industri
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Senin, 23 September 2019 18:03 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa sejumlah pengusaha Jepang telah meminta jalur khusus penghubung kawasan industri, untuk menyokong jalan tol Jakarta-Cikampek II. “Ada aspirasi kemarin waktu saya (bertemu) dengan pengusaha Jepang, untuk bikin jalan yang melintasi industri. Jadi pergerakan truk jangan selalu masuk dulu ke tol, balik lagi. Itu lagi dirapatkan,” kata dia di Bandung, Senin, 23 September 2019.
Ridwan Kamil menyinggung soal permintaan itu saat dimintai tanggapannya soal jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) yang hari ini mulai menjalani uji beban. Jalan tol tersebut dinilai Ridwan Kamil masih belum cukup memecah kepadatan kendaraan di jalur Pantura. “Memang jalur Pantura itu jalur padat, tentu gak cukup di situ,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, pengusaha Jepang mengusulkan pembuatan jalur khusus yang menghubungkan kawasan industri agar mobilitas lebih cepat. “Kalau ini jalan tol, ini sejajarnya. Truk nanti enggak bertemu dengan kendaraan pribadi,” kata dia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, usul tersebut disampaikan pekan lalu dalam forum Japan Indonesia Cooperation, di Jakarta. Hadir saat itu perwakilan JICA, Jetro, hingga perwakilan sejumlah perusahaan Jepang di Indonesia.
Eddy mengatakan, jalan penghubung yang diminta diantaranya melewati kawasan industri di Cikarang, Bekasi. “Karena (perusahaan) Jepang banyak di Cikarang. Jadi antar kawasan itu, mereka harus keluar dulu. Di sini tiga ribu hektare, di sana sekian, seperti sendiri-sendiri, keluar dulu baru masuk lagi. Mereka kalu bersatu bisa saling terhubung,” kata dia, Senin, 23 September 2019.
Eddy mengatakan, ide tersebut tengah dimatangkan oleh perwakilan perusahaan Jepang untuk disampaikan pada pemerintah Jawa Barat. “Lagi dirumuskan sama dia, dan dilihat seberapa penting jalan itu buat mereka,” kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, jalan tol Jakarta-Cikampek II memperbesar kapasitas jalan tol. “Memperbesar kapasitas jalan tol menjadi ada elevated, pasti otomatis akan menyebarkan beban lalu lintas yang ada di Japek (Jakarta-Cikampek), dan itu pasti berpengaruh pada jalan-jalan non tol yang semuanya di Jawa Barat,” kata dia, Senin, 23 September 2019.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan beroperasi pada akhir November 2019 sehingga bisa turut memperlancar arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020.
"Ini merupakan pekerjaan besar. Ada sekitar 9.000 tiang pancang yang dibuat dalam pembangunan tol ini. Tol Layang Japek II juga akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, karena semuanya elevated. Tol ini juga diawasi oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Pada 23 September 2019 akan dimulai uji beban sehingga kami rencanakan pada November 2019, Insya Allah bisa operasional," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Sebelum dioperasikan, Tol Jakarta-Cikampek II akan dilakukan uji beban dengan menggunakan 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton terdiri dari uji statis dan dinamis.
AHMAD FIKRI