Cina Tempatkan Pejabatnya di 100 Perusahaan, Termasuk Alibaba

Reporter

Bisnis.com

Senin, 23 September 2019 16:07 WIB

Jack Ma dan Daniel Zhang (kanan), Chairman of the Board Alibaba Group yang baru. qz.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengerahkan pejabat pemerintah setempatnya ke 100 perusahaan lokal termasuk raksasa e-commerce, Alibaba. Langkah ini dilakukan di tengah upaya untuk menerapkan pengaruh yang lebih besar terhadap sektor swasta di negara itu.

Melalui situs webnya, pemerintah Hangzhou, yang terletak di timur provinsi Zhejiang, menyatakan menugaskan perwakilan urusan pemerintahan untuk memfasilitasi komunikasi dan mempercepat proyek-proyek.

Raksasa minuman Cina Hangzhou Wahaha Group Co. dan produsen mobil Zhejiang Geely Holding Group Co adalah beberapa di antara perusahaan-perusahaan, selain Alibaba, yang masuk dalam daftar 100 perusahaan tersebut.

Menurut pemerintah Hangzhou, inisiatif itu ditujukan untuk memperlancar alur kerja antara para pejabat dan perusahaan berteknologi tinggi di Cina.

Akan tetapi, langkah tersebut dapat juga dianggap sebagai upaya untuk mengawasi sektor non-BUMN yang mendapatkan kekuatan sebagai pendorong utama negara berekonomi terbesar nomor dua di dunia ini.

Advertising
Advertising

Perwakilan-perwakilan dari sistem keamanan publik negara itu sudah tertanam dalam perusahaan-perusahaan internet terbesar di Cina, yang bertanggung jawab untuk pencegahan kejahatan dan menghilangkan rumor palsu.

Badan-badan pemerintah juga dapat mengintensifkan pengawasan mereka terhadap sektor swasta pada saat ekonomi Cina melambat, sehingga meningkatkan prospek pemutusan hubungan kerja yang tidak stabil.

“Mereka mungkin memeriksakan apakah unit partai Komunis bekerja secara efektif di dalam perusahaan,” ujar Paul Gillis, seorang profesor di Sekolah Manajemen Guanghua, Peking University.

“Meski Cina melegitimasi kapitalisme, tingkat pengaruh pemerintah tidak pernah dimaksudkan untuk hilang. Terkadang pengusaha swasta melupakan hal ini dan diingatkan akan hal itu,” katanya Senin, 23 September 2019.

Zhejiang dianggap sebagai tempat lahir perusahaan-perusahaan swasta modern di Cina, rumah bagi generasi miliarder mandiri mulai dari Jack Ma hingga pendiri Geely, Li Shufu.

Partai Komunis menerima pengusaha-pengusaha swasta masuk ke dalam partai ini pada tahun 2001 serta memungkinkan mereka untuk menjadi bagian dari legislatif negara setahun kemudian.

Namun, hubungan antara pemerintah Cina dan pebisnis diketahui tetap sensitif. Pemerintah mencoba meningkatkan kehadirannya secara resmi di dalam firma-firma non-BUMN.

Menurut Brock Silvers, direktur pelaksana Kaiyuan Capital, inisiatif Hangzhou juga menggarisbawahi bagaimana pemerintah berupaya untuk menahan perlambatan ekonomi yang disebabkan perang dagang. Kebijakan serupa diperkirakan akan segera menyusul untuk area intensif manufaktur lainnya.

“Perlambatan ekonomi dan perang perdagangan berdampak signifikan pada basis manufaktur Cina, dan para pejabat mungkin tidak melihat resolusi yang cepat,” ujar Silvers.

“Saat pemerintah memperkirakan produsen akan mengalami kesulitan jangka pendek, pemerintah ingin memberikan kontrol tegas terhadap keputusan dan implementasi kebijakan lokal,” ujarnya.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

12 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

21 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya