Serpihan Diduga Pesawat Twin Otter Ditemukan di Mimika
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Minggu, 22 September 2019 13:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke menerima laporan tentang adanya temuan serpihan, yang diduga bangkai pesawat Twin Otter DHC6-400 milik PT Carpediem pada Ahad, 22 September 2019. Pesawat dengan registrasi penerbangan PK CDC itu dinyatakan hilang kontak sejak Rabu, 18 September 2019.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah X Merauke Usman Effendi mengatakan kabar tersebut diterima otoritasnya pada pukul 11.42 WIT. “Kami terima dari AirNav cabag pembantu Timika,” ujar Usman saat dihubungi Tempo, Ahad siang.
Serpihan yang diduga tubuh Twin Otter nahas tersebut saat ini berada di tebing pegunungan, 10 kilometer dari Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika. Serpihan itu ditemukan oleh pesawaat CN 235/A1 2318 milik TNI AU.
Selain itu, menurut Usman, penemuan serpihan juga dilaporkan oleh operator pesawat Sayap Garuda Indah bernomor registrasi PKZGM milik PT Freeport Indonesia. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh operator, cuaca di sekitar lokasi serpihan ditemukan tengah berawan.
Tim pencari telah kembali ke titik lokasi ditemukannya serpihan pesawat Twin Otter untuk evakuasi. Namun, terpaksa kembali ke posko lantaran terkendala kabut.
“Semoga cuaca mendukung supaya dapat dipastikan apakah serpihan itu merupakan bangkai pesawat Twin Otter atau bukan,” ujar Usman.
Pesawat Twin Otter yang dinyatakan hilang kontak dikendalikan oleh tiga awak. Ketiganya adalah Captain Dasep Sobirin, Yudra Tutuko sebagai flight officer, dan Ujang Suhendar sebagai engineer on board.
Pesawat tersebut mengalami lost contact (hilang kontak) pada pukul 01.54 UTC yang seharusnya sampai di (Bandara) Ilaga pukul 02.09 UTC. Twin Otter milik PT Carpediem Aviasi Mandiri ini mulanya terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika. Saat hilang kontak, pesawat tersebut tengah membawa beras bantuan dengan berat 1,7 ton.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA