Di Cina, Luhut Ingatkan Pentingnya Proyek OBOR untuk ASEAN

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Minggu, 22 September 2019 10:59 WIB

Menko bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menaiki sepeda motor listrik saat membuka pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, 4 September 2019. IEMS 2019 diisi dengan kegiatan konvoi kendaraan listrik dari Kantor BPPT Thamrin Jakarta, hingga ke fasilitas BPPT di Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan. ANTARA

TEMPO.CO, Nanning - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan lagi pentingnya merealisasikan platform kerja sama One Belt One Road (OBOR). Menurut Luhut, proyek ini penting untuk mendekatkan Cina dan ASEAN.

“OBOR memainkan peran penting dalam mendekatkan Cina dan ASEAN. Bagi ASEAN, OBOR dapat mengurangi kesenjangan industri, menyatukan pasar tunggal, dan meningkatkan infrastruktur,” ujar Luhut saat menyampaikan pidato sambutan dalam pembukaan The 16th Cina-ASEAN Expo (CAEXPO) dan The 16th Cina-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS), Sabtu 21 September 2019. Ajang CAEXPO dan CABIS 2019 kali ini mengambil tema Building Belt & Road Routes, Realizing Our Vision for A Community of Shared Future.

Luhut meyakini bahwa Cina dan ASEAN memainkan peran penting dalam perekonomian dunia yang tengah berada dalam sejumlah tekanan. Untuk itu, masuknya investasi asal Cina melalui Program Sabuk dan Jalur (Belt and Road) akan meningkatkan investasi Cina ke Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.

“Program OBOR tentunya akan membuka peluang yang lebih besar lagi bagi investasi dan perdagangan, di mana pelaksanaan CAEXPO maupun CABIS 2019 adalah salah satu bagiannya,” kata Luhut.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanavisit menambahkan inisiatif OBOR adalah inisiatif terhadap keterbukaan dalam menghadapi sejumlah perubahan, seperti revolusi industry 4.0 hingga rantai pasokan perdagangan yang saling berkaitan. “Dampak dari ketidakpastian global bisa dikurangi dengan adanya kerja sama Cina-ASEAN,” kata dia.

Adapun, Wakil Presiden Pertama Myanmar U Myint Swe juga menekankan program OBOR dapat memperkuat perdagangan komunitas di ASEAN. “Untuk itu, program tersebut harus diimbangi dengan rencana yang lebih strategis dan prioritas yang saling menguntungkan, baik negara-negara di ASEAN maupun Cina,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Advertising
Advertising

Merespons sambutan Luhut, Deputi Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone menyebut program OBOR telah memberikan hasil nyata. “Laos yang tadinya terkurung sekarang menjadi terkoneksi. Ia pun mengusulkan perlunya menggabungkan inisiatif OBOR dengan ASEAN Interconnectivity Toward 2025, penguatan model investasi dalam pengembangan OBOR serta mendorong pembangunan dalam koridor ekonomi, investasi, perdagangan hingga kawasan ekonomi eksklusif.

BISNIS

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

18 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

20 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

20 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

21 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

21 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya