Minyak Tumpah, Pertamina Diminta Ganti Rugi Kerusakan Lingkungan

Minggu, 22 September 2019 06:00 WIB

Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah di Desa Cemarajaya, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat, 30 Agustus 2019. Pertamina menyatakan sebaran tumpahan minyak mentah sekitar 400.000 meter persegi meliputi Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu dan masih dikonfirmasi dengan KLHK terkait luas angka yang terus berubah karena angin dan arus air laut. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia, Arifsyah Nasution, mengingatkan Pertamina untuk mengganti rugi seluruh kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari anjungan YYA-1 di Blok Offshore North West Java (ONWJ).

Dia menyatakan dampaknya membunuh tanaman dan biota laut. Selain itu, pasir di pesisir berkurang banyak, sehingga berpotensi menimbulkan abrasi. Pasir itu harus diangkut Pertamina untuk membersihkan minyak yang terbawa arus ke daratan.

"Pemerintah harus menghitung juga berapa pasir yang hilang," kata dia, seperti dilansir di Koran Tempo edisi Sabtu 21 September 2019.

Anjungan YYA-1 bocor sejak Juli lalu. Pertamina masih menginvestigasi penyebab kebocoran sumur di anjungan tersebut. Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu, mengatakan masih berfokus pada penutupan sumur untuk menghentikan tumpahan minyak. "Setelah itu kami akan mulai investigasi secara komprehensif," ujarnya.

Advertising
Advertising

PT Pertamina (Persero) berencana menyelesaikan pembayaran kompensasi tahap awal bagi masyarakat yang terkena dampak tumpahan minyak. Total dana yang disiapkan perusahaan mencapai Rp 18,45 miliar.

Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal Pertamina Hulu Energi ONWJ, Rifki Efendy, mengatakan pembayaran kompensasi dimulai sejak 11 September lalu. Hingga 19 September, dana kompensasi telah disalurkan kepada 2.401 masyarakat terkena dampak dari total 10.271 orang yang telah terverifikasi.

Setiap orang yang terkena dampak mendapat jatah Rp 900 ribu per bulan. Pertamina menganggarkan dana kompensasi untuk dua bulan sesuai dengan lamanya tumpahan minyak berlangsung.

Sementara itu, untuk ganti rugi seluruh dampak tumpahan minyak, Rifky menyatakan pihaknya masih menunggu hasil penghitungan final dari pemerintah. Salah satu variabel dalam penghitungan itu adalah lamanya tumpahan minyak.

<!--more-->

Saat ini tumpahan minyak masih terjadi. Pertamina menargetkan mampu menutup sumber tumpahan paling lama pada awal Oktober mendatang. Perusahaan juga harus mempertimbangkan lokasi terkena dampak lantaran paparan setiap daerah tak sama.

Selain itu, Pertamina masih memverifikasi ulang sejumlah data penduduk terdampak. Tim di lapangan menemukan penggunaan satu nomor induk yang sama untuk beberapa orang. Rifky menyatakan pemerintah daerah juga masih perlu mengeluarkan surat keputusan penetapan masyarakat terkena dampak.

Setelah total kerugian ditetapkan, Pertamina akan kembali menyalurkan kompensasi. "Dana yang sudah diberikan pada tahap awal akan menjadi pengurang total kompensasi yang diberikan," ujar Rifky.

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

10 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

12 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

3 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

4 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

9 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya