(Kiri-kanan) Direktur Operasional Lion Air Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan saat mengelar konferensi pers terkait data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air yang bocor di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Kamis 19 September 2019. Tempo/Dias Prasongko
TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group menyatakan masih terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia serta berbagai pihak terkait dalam proses penyelidikan kebocoran data pribadi penumpang maskapai anggota grup tersebut.
"Lion Air Group menyampaikan keterangan mengenai perkembangan berita tentang data penumpang, bahwa hingga saat ini masih berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta berbagai pihak terkait dalam rangka proses penyelidikan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 20 September 2019.
Danang menambahkan, Lion Air Group juga tetap berkoordinasi dengan vendor sebagai mitra kerja sama sesuai perjanjian, dan menyatakan data penumpang aman.
Ia memastikan, data penumpang Lion Air di Indonesia sampai sekarangaman. Jika ada bukti mengenai kebocoran data, maka akan segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan.
Maskapai Lion Air Group sudah melaporkan kebocoran data penumpang ini ke pihak berwajib menurut masing-masing negara . Untuk Lion Air (kode penerbangan JT), Batik Air (kode penerbangan ID) dan Wings Air (kode penerbangan IW) dilaporkan di Indonesia; Malindo Air (kode penerbangan OD) dilaporkan di Malaysia, dan Thai Lion Air (kode penerbangan SL) di Thailand.
Operator Lion Air Group di Indonesia mengaku telah mengambil tindakan yang sesuai Peraturan No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik (Peraturan Perlindungan Data). Itu untuk memastikan bahwa data para tamu tidak terganggu.
"Lion Air Group menginformasikan bahwa tidak menyimpan secara detail mengenai pembayaran dari tamu atau penumpang ke dalam server. Lion Group tidak mempunyai data-data terkait yang berhubungan pembayaran penumpang. Data yang tersebar bukan data pembayaran (finansial) dari penumpang. Lion Air Group terus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan data," kata Danang.