Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Menteri Perdagangan Enggar Lukito (kanan), Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (buwas) (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan peninjauan gudang beras milik Perum Bulog di divre DKI Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, perseroan bakal meluncurkan 50 produk beras yang akan disalurkan secara komersial ke masyarakat. "Minimal ada 50 produk beras komersial Bulog yang kita luncurkan. Kita pasarkan ke retail," ujar Budi Waseso usai menerima penghargaan di Jakarta, Kamis 19 September 2019 malam.
Budi Waseso yang biasa disapa Buwas ini mengatakan, ke depan mayoritas penyaluran beras Bulog akan dilakukan melalui skema komersial. Hal itu karena tugas Bulog sebagai pelayanan publik (public service obligation/PSO) dalam penyediaan dan penyaluran beras untuk kelompok masyarakat berpendapatan rendah berkurang. Dengan demikian, Bulog akan mengembangkan usaha komersial.
"Bulog sudah berkembang dan dengan komersial pun kita sudah beda dengan yang lalu, karena kita PSO. Maka itu, sekarang presentase penyaluran beras kita akan lebih besar melalui komersil," ucap Buwas.
Ia mengklaim bahwa kualitas beras Bulog sudah jauh membaik. Karena itu, Bulog juga menyediakan beras berkualitas secara komersial untuk masyarakat. "Sebagian beras Bulog juga sudah disalurkan secara komersil. Kita sudah memasarkan ke retail tapi dengan sistem online," kata Buwas.
Menurut Buwas, Bulog harus membangun kemandirian dan tidak lagi memiliki ketergantungan pada pihak lain. "Sekarang, sudah saya latih kepada para Direksi mengenai kemandirian sesuai bidangnya masing-masing. Tidak bisa berharap kepada orang lain karena kemajuan sesuatu diawali dari kemandirian diri kita," katanya.
Ia menekankan orang-orang di dalam Bulog harus memiliki integritas yang tinggi dan belajar memiliki tanggung jawab. "Harus dibangun kesadaran, integritas kita sendiri, yang bangun diri sendiri, kalau sudah terbangun pekerjaan apapun bisa dilakukan," ujar Buwas.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
10 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.