Fluktuasi Harga Pangan Diperkirakan Sampai Lima Tahun
Reporter
Editor
Selasa, 10 Juni 2008 19:01 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Harga komoditas pangan diperkirakan akan terus meningkat dalam kurun dua sampai lima tahun mendatang. Selain lonjakan harga yang meninggi, harga pangan cenderung tidak stabil di pasar internasional. Menurut Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bayu Krisnamurthi, konsumen harus siap dengan fluktuasi harga pangan dunia. "Harus siap dengan harga yang naik-turun, karena ketidakstabilan harga akan tinggi," ujarnya Selasa (10/6). Dia mencontohkan, pada saat Vietnam dan Thailand membatasi ekspor beras, harga pangan di pasar internasion langsung naik menjadi US$ 1.200 per ton. Meski harga kembali turun menjadi US$ 850 per ton, namun fluktuasi harga di masa mendatang akan sering terjadi. Bayu mengatakan, Indonesai harus mengubah model harga pangan yang cenderung stabil ke harga pasar. Alasannya, harga komoditas akan lebih banyak ditentukan oleh permainan harga para investor. "Harga beras ditentukan oleh bursa berjangka dan orang-orang (investor, red) di luar negeri pada kenyataannya tidak pernah makan beras," katanya. Pemerintah, kata dia, harus melindungi masyarakat miskin yang bakal terkena dampak dari fluktuasi harga pangan tersebut. Menurut dia, banyak potensi pertanian yang belum digarap untuk meningkatkan produksi pangan. Sebagai contoh, saat ini belum banyak dikembangkan produksi tanaman pangan yang berbasis lahan kering. Bayu menegaskan bahwa lahan pertanian saat ini terlalu boros air. "Satu kilogram beras butuh 1.000 kilogram air. Boros sekali," kata dia.Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan, harga-harga komoditas pangan masih akan meningkat. Karena itu, perlu dibuat seatu kebijakan untuk merespon harga komoditas secara berkesinambungan. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Joachim von Amsberg mengatakan, kenaikan harga pangan dunia memberi peluang Indonesia untuk meningkatkan investasi di bidang pertanian. Di Indonesia, Bank Dunia bekerja sama dengan Departemen Pertanian dalam proyek pemberdayaan petani senilai US$ 123 juta. Program ini diharapkan dapat meningkatkan sistem layanan pertanian Indonesia yang berorientasi pasar.ARTI EKAWATI
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
44 hari lalu
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.