Kilang Saudi Diserang, Harga Minyak Melonjak jadi USD 66,18

Senin, 16 September 2019 12:51 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak melonjak pada hari ini. Kenaikan harga emas hitam itu terjadi setelah serangan drone terhadap kilang minyak milik Saudi Aramco pada Sabtu pekan lalu.

Hingga pukul 11:22 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate meroket 8,52 persen atau 4,68 poin ke posisi US$ 59,48 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent naik 9,90 persen atau 5,97 poin ke posisi US$ 66,18 per barel.

Harga minyak Brent sempat naik 19,5 persen pada pukul 10:43 WIB, lompatan terbesar sejak 14 Januari 1991. Sementara WTI sempat melonjak 15,5 persen, kenaikan terbesar sejak 22 Juni 1998.

Serangan drone terhadap dua fasilitas kilang milik Saudi Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, terjadi pada Sabtu pekan lalu waktu setempat. Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua pabrik di fasilitas Abqaiq, jantung industri minyak Saudi.

Menurut pernyataan dari Saudi Aramco, akibat serangan itu produksi minyak kerajaan diperkirakan akan terpangkas sekitar 5,7 juta barel per hari (bpd), lebih dari setengah dari produksi secara keseluruhan. Seperti dikutip dari Reuters, sebuah sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan bahwa pemulihan kapasitas minyak itu bisa memakan waktu berminggu-minggu, bukan hari.

Advertising
Advertising

Sumber lain mengungkapkan, ekspor minyak Arab Saudi akan berlanjut seperti biasa minggu ini. Dalam hal ini kerajaan memanfaatkan stok dari fasilitas penyimpanannya yang besar. "Bagaimana Amerika Serikat dan Arab Saudi menangani situasi akan diawasi dengan ketat oleh pasar," kata Margaret Yang, analis pasar di CMC Markets di Singapura.

Dia menambahkan, jika harga minyak yang lebih tinggi, negara Asia yang bergantung pada minyak Asia seperti Cina, Jepang, India, Korea Selatan dan Filipina akan mulai merasakan dampaknya. "Harga energi yang lebih tinggi dan harga bahan baku menambah beban biaya," kata Yang.

Presiden AS Donald Trump menyatakan setuju dengan rencana pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS (SPR) jika diperlukan dalam jumlah yang harus ditentukan karena serangan itu.

Serangan terhadap pabrik di jantung industri minyak Arab Saudi, termasuk fasilitas pemrosesan minyak terbesar di dunia di Abqaiq, datang dari arah Iran. Menurut pejabat senior AS, rudal jelajah kemungkinan telah digunakan untuk serangan itu. Laporan awal mengindikasikan serangan itu datang dari Yaman.

ANZ Research mengatakan dalam sebuah catatan, setiap ekspektasi yang dimiliki pasar tentang sanksi pelonggaran AS terhadap Iran, setelah pemberhentian John Bolton oleh Presiden Trump akan segera hilang. "Ini akan membuat minyak mentah Brent menguji tanda US$70 per barel dalam jangka pendek,” kata ANZ Research.

Konsultan Energy Aspects dalam sebuah catatan menyatakan, Arab Saudi akan menjadi pembeli signifikan produk olahan setelah serangan itu. Saudi Aramco kemungkinan akan membeli sejumlah besar bensin, solar, dan kemungkinan bahan bakar minyak sambil memotong ekspor gas minyak cair.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

11 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

9 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

10 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

14 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Menlu Iran Anggap Remeh Serangan Drone, Lebih Mirip Mainan Anak-anak

16 hari lalu

Menlu Iran Anggap Remeh Serangan Drone, Lebih Mirip Mainan Anak-anak

Menlu Iran mengatakan Teheran sedang menyelidiki serangan drone, sejauh ini hubungan dengan Israel belum terbukti.

Baca Selengkapnya