Menteri PUPR: Tender Jakarta International Stadium Bisa Diulang

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Rabu, 11 September 2019 19:30 WIB

Sejumlah anak bermain di tiang pancang proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion BMW di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, 3 September 2019. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tender proyek Jakarta International Stadium bisa diulang apabila ditemukan ada kekeliruan dalam prosesnya.

"Nanti tinggal mereka teliti lagi sanggahannya betul apa tidak. Kalau benar, mungkin tender ulang atau tender gagal dan tender ulang," ujar Basuki di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 11 September 2019.

Basuki menjelaskan, sanggahan atau keberatan dalam suatu proyek bukanlah hal yang istimewa. Hal tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku. "Jadi enggak masalah," katanya.

Sebelumnya, lelang pembangunan Jakarta International Stadium oleh PT Jakarta Propertindo dipersoalkan dan dinilai bermasalah. Sebab, tender itu memenangkan konsorsium PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, PT Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP). Padahal harga yang ditawarkan konsorsium itu lebih mahal dari pesaingnya. Konsorsium pemenang tender menawarkan harga sebesar Rp 4,08 triliun, sementara Adhi Karya cs yang kalah mengajukan penawaran senilai Rp 3,7 triliun saja.

Atas anggapan itu pun Basuki mengatakan bahwa bahwa hal itu dimungkinkan. "Tidak harus yang termurah yang menang, sesuai aturan mainnya saja dalam Perpres."

Sebelumnya, Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa DKI Jakarta Blessmiyanda menilai lelang pembangunan Jakarta International Stadium oleh PT Jakarta Propertindo bermasalah. Menurut dia, seharusnya pihak yang menawarkan harga lebih rendah mendapatkan bobot penilaian harga lebih tinggi dibandingkan dengan pihak yang menawarkan harga lebih tinggi.

Procurement law yang dipakai Jakpro itu apa? Kok yang menawar rendah, bobot penilaian harganya juga rendah?” katanya kepada Tempo, Kamis 5 September 2019. Hasil lelang Jakarta International Stadium itupun mendapatkan protes dari pihak yang kalah, konsorsium PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Nindya Karya dan PT Indah Karya. Mereka mempertanyakan penilaian soal harga yang dilakukan panitia lelang.

Dalam dokumen yang didapatkan oleh Tempo, dijelaskan bahwa Adhi Karya cs kalah jauh dalam hal penilaian. Mereka hanya mendapatkan penilaian 15,00 sementara Wika Gedung cs mendapatkan penilaian 27,78. Secara teknis, Wika Gedung sebenarnya hanya menang tipis karena mendapatkan penilaian 66,14 ketimbang Adhi Karya cs yang mengantongi poin 60,17.

Blessmiyanda menilai sebaiknya lelang Jakarta International Stadium itu juga diikuti lebih dari dua peserta. Menurut dia, untuk menerapkan prinsip pengadaan yang efektif, efisien, terbuka, akuntabel, dan bersaing. Dia khawatir jika lelang pembangunan stadion itu hanya diikuti oleh dua peserta, akan menimbulkan kesan adanya pengaturan.

Direktur Kontruksi Jakarta International Stadium, PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin, menyanggah adanya kejanggalan dalam lelang pembangunan stadion itu. Menurut dia, dalam pembangunan JIS perusahaan daerah itu mengutamakan kualitas bangunan. KSO Wika Gedung unggul di aspek teknis dibandingkan dengan KSO Adhi Karya.

Iwan tak menyangkal penawaran harga yang disampaikan KSO Adhi Karya lebih murah dibandingkan dengan KSO Wika Gedung. Namun, perusahaan yang menjadi quantity surveyor, pengawas bujet dan perolehan bobot volume kerja, WT Partnership dan perusahaan yang ditunjuk menjadi manajemen konstruksi untuk proyek itu, PT Virama Karya, berpendapat harga penawaran yang diajukan oleh KSO Adhi Karya jauh di bawah harga perkiraan sendiri (HPS) JIS yang mencapai Rp 4,4 triliun.

Karena masalah ini, Adhi Karya cs pun melayangkan surat kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Surat keberatan atas proses lelang pembangunan Jakarta International Stadium itu dikirimkan pada 10 Agustus lalu.

CAESAR AKBAR | GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

1 hari lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

2 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

2 hari lalu

Menengok Infrastruktur Pendukung World Water Forum: Keamanan Perjalanan hingga Kenyamanan Hotel

World Water Forum akan segera digelar di Bali. Bagaimana infrastruktur pendukung kegiatan tersebut?

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

4 hari lalu

PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bendungan Ameroro di SUlawesi Utara tingkatkan suplai air lahan pertanian

Baca Selengkapnya

Intip Bendungan Ameroro di Sultra yang Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 hari lalu

Intip Bendungan Ameroro di Sultra yang Akan Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sultra. Berikut profil bendungan tersebut.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

5 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

5 hari lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya