Jack Ma Pensiun, dari Wiraswasta Pas - pasan jadi Raja E-Commerce

Selasa, 10 September 2019 13:38 WIB

Bos Alibaba Group, Jack Ma, hadir sebagai bentuk dukungan terhadap Asian Games 2022, yang akan digelar di lokasi markas Alibaba Group di Hangzhou, Cina. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jack Ma secara resmi melepas kendali atas Alibaba Group Holding Ltd. Ia menyatakan mundur sebagai direktur eksekutif perusahaan Cina tersebut pada hari ulang tahunnya yang ke-55, setelah mengumpulkan kekayaan sebesar US$41,8 miliar.

Menurut Bloomberg Billionaire Index, di Asia kekayaan Ma dilampaui oleh pebisnis asal India yakni Mukesh Ambani. Rekor yang dicapai Jack Ma, dari seorang wiraswata bermodal pas-pasan pada 1999 hingga berhasil menjadi mogul e-commerce yang maju dengan pesat, pantas untuk masuk ke dalam catatan sejarah dunia.

Kemajuan Alibaba di tangan seorang Jack Ma juga mencerminkan evolusi Cina dari era teknologi terbelakang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.

Dilansir melalui Bloomberg, Jack Ma dan rekannya membangun Alibaba sebagai pasar B2B selama lebih dari 2 dekade hingga kini menjadi salah satu titan bernilai US$ 460 miliar yang mampu mengalahkan eBay Inc. dan Amazon.com Inc.

Alibaba mengoperasikan salah satu bisnis komputasi awan terbesar di dunia serta menjalankan jaringan logistik yang mengirimkan jutaan paket setiap hari. "Pengusaha yang paling dikenal di negeri bambu tersebut menyerahkan kendali Alibaba kepada pakar keuangan Daniel Zhang, dalam sebuah transisi penting bagi perusahaan terbesar Asia," seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa 10 September 2019.

Advertising
Advertising

Jack Ma menjadi orang terkaya di Asia pada 2016, menyusul pendiri Grup Dalian Wanda, Wang Jianlin.

Kini, menurut peringkat Bloomberg dari 500 individu terkaya di dunia, gelar tersebut dipegang oleh pendiri Reliance Industries Ltd., keluarga Ambani, dengan kekayaan yang bernilai US$ 47,4 miliar. Jack Ma yang merupakan salah satu pendiri Alibaba itu kini telah menjadi wajah dari industri bisnis Cina, bahkan pada saat yang sama dia adalah anggota Partai Komunis yang berkuasa.

Seorang Jack Ma yang lamaran pekerjaannya pernah ditolak oleh waralaba makanan cepat saji KFC, saat ini memiliki 5,3% saham Alibaba senilai US$24,6 miliar, atau sekitar 10 kali lipat dari pangsa sahamnya pada 2012 sebesar 7,4% senilai US$2,6 miliar.

Sejak mengambil alih posisi direktur eksekutif pada 2013, pendapatan Alibaba telah melonjak sekitar 1.100% menjadi 378,8 miliar yuan atau senilai US$56,2 miliar pada tahun yang berakhir Maret 2019.

Kekayaannya tidak terhitung saham di perusahaan yang dipegang oleh yayasannya, atau nilai dari stok miliknya yang terjual dari waktu ke waktu. Ma bukan satu-satunya orang yang mendapatkan kekayaan luar biasa dari bisnis raksasa Alibaba.

Bisnis perusahaan pada satu titik menelurkan setidaknya 10 miliarder lain di seluruh ekosistemnya, dari perusahaan pengiriman paket dan supermarket hingga afiliasi pembayaran online. Meskipun mengundurkan diri, Ma diperkirakan akan tetap memiliki perang penting untuk mesin industri yang sangat luas dengan e-commerce sebagai intinya.

"Pada titik ini, masih tidak mungkin bahwa Zhang akan membuat keputusan penting tanpa dukungan Jack Ma," kata Brock Silvers, direktur pelaksana di Kaiyuan Capital yang berbasis di Shanghai, sebuah perusahaan penasihat investasi.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

3 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya