Ingat Palapa Ring, Rudiantara Sedih Soal Pemblokiran Papua
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 5 September 2019 20:17 WIB
Tempo.Co, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan pembangunan Palapa Ring tidak terpengaruh dengan kerusuhan yang terjadi di Papua. Namun, dia sedih dengan terjadinya pemblokiran internet di Papua.
"Justru, saya katakan, saya sedih. Karena di satu pihak kami bangun terus-menerus hingga palapa ring selesai kunstruksinya dan bisa dipakai. Di satu pihak, saya harus membatasi. Kan sedih namanya saya," kata Rudiantara di kantornya, Jakarta, Kamis, 5 September 2019.
Dia mengatakan integrasi proyek Palapa Ring Timur sudah selesai. Menurutnya, komersialisasiya akan berjalan pada pertengahan bulan ini.
Adapun beberapa waktu lalu, terjadi aksi massa yang berakhir rusuk di Papua. Ujung dari hal itu, Pemerintah memblokir akses internet di Papua.
Rudiantara mengatakan saat ini sudah 50 persen internet aktif di kabupaten kota di Papua dan Papua Barat. Hari ini, kata dia, Kominfo sedang menyiapkan di Jayapura dan Manokwari, untuk akses bagia media.
Menurut dia, media yang tidak bisa menggunakan internet untuk membuat laporan, disediakan semacam media center. "Jadi bisa datang ke sana, nanti menggunakan PC LAN lalu registrasi. Ini hanyak diberikan selama layanan data internet tidak aktif," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu mengatakan pemblokiran internet di Papuadan Papua Barat dibuka secara bertahap. Ia menyebut pemblokiran itu dibuka setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan melihat sebaran berita bohong mulai menurun.
"Pembukaan kembali blokir atas layanan data di sejumlah besar wilayah Papua dan Papua Barat dilakukan setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum atau keamanan setelah mempertimbangkan situasi keamanan di wilayah-wilayah tersebut sudah pulih atau normal serta mempertimbangkan sebaran informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua sudah mulai menurun," kata Fernandus dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 September 2019.
Fernandus menyebut dibukanya pemblokiran itu dimulai Rabu malam 4 September 2019, pukul 23.00 WIT. Pembukaan blokir atas layanan data internet itu baru dilakukan di 19 kabupaten di Provinsi Papua dan 10 kabupaten di provinsi Papua Barat.