Pejabat KemenpanRB Ikut Uji Layak dan Patut Calon Anggota BPK

Selasa, 3 September 2019 20:35 WIB

Calon anggota BPK Muhammad Yusuf Ateh memberikan jawaban saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 September 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) Muhammad Yusuf Ateh, mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) di Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta Selatan, Selasa 3 September 2019.

Uji kelayakan dan kepatutan merupakan salah satu syarat jika dia ingin lolos sebagai anggota BPK periode 2019-2024.

Dalam uji layak dan patut tersebut, Ateh menyampaikan salah satunya pandangannya terkait peran Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Menurut dia, peran APIP seharusnya bisa ditingkatkan untuk terlibat dalam pemeriksaan yang dilakukan BPK.

"Jadi BPK harus mampu mendorong APIP untuk mengkomunikasikan pemeriksaannya dan harus bisa mendorong APIP untuk bisa menjadi pemeriksa keuangan yang bersifat mikro," kata Ateh dalam paparannya di Ruang Rapat Komisi Keuangan, Selasa.

Adapun Komisi Keuangan DPR kini tengah mengelar serangkaian uji kepatutan dan kelayakan bagi calon anggota BPK yang telah dinyatakan lolos administrasi. Ada sebanyak 32 orang yang dinyatakan lolos dan mesti mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.

Dalam kesempatan itu, Ateh juga memiliki visi untuk menjadikan BPK sebagai percontohan dalam melakukan reformasi birokrasi. Selain itu, dia berkeinginan untuk bisa menjadikan BPK sebagai pemeriksa agung yang mandiri, profesional dan bermartabat.

Ateh mengatakan, pemberdayaan APIP merupakan salah satu strategi untuk mengatasi keterbatasan dan peran BPK saat ini. Salah satunya adalah dengan jumlah auditor yang terbatas. Hal ini penting, apalagi karena BPK tak bisa bekerja sendiri melakukan aduit keuangan negara.

"Karena anggaran terbatas dan sumber daya terbatas untuk lembaga publik seperti BPK, karena itu APIP harus diberdayakan oleh BPK karena itu mereka harus dididik oleh BPK," kata Ateh.

Kendati demikian, Ateh memahami bahwa masih ada kendala ketika BPK ingin bekerja sama dengan APIP. Beberapa persoalannya seperti kompetensi yang masih belum mencukupi dan juga belum adanya independensi dari APIP.

Ateh menjelaskan, pemberdayaan APIP tersebut menjadi salah satu misi yang bakal dia jalankan jika terpilih sebagai anggota BPK. Hal ini supaya BPK bisa menjadi lembaga yang tidak hanya fokus pada audit keuangan tetapi juga mulai menjalani audit kinerja berbasis hasil.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

23 menit lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

3 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya