Mantan Gubernur BI Agus Martowardojo Luncurkan Buku Biografi

Senin, 2 September 2019 21:47 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendapat ucapan selamat dari mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, 24 Mei 2018. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 Agus D.W. Martowardojo meluncurkan buku biografi dirinya selama berkarir di dunia profesional perbankan, birokrasi hingga menjadi gubernur bank sentral selama 30 tahun. Buku yang diberi judul "Agus Martowardojo Pembawa Perubahan" itu diterbitkan oleh BI Institute.

Dalam pidato peluncuran, Agus mengatakan bahwa buku ini berisi 7 babak mengenai perjalanan hidup mulai dari bersekolah di Amsterdam saat mengikuti ayahnya Soejono Martowardojo. Di sana sang ayah menjadi direktur yang mengurusi perdagangan tembakau.

"Ayah saya berpesan dalam segala macam kondisi harus punya kaki kuat, dan tentu prinsip integritas dalam keadaan senang sedih bahagia. Serta jangan jadi orang membebani orang lain," kata Agus di Gedung Thamrim, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 2 September 2019.

Dalam buku biografi itu, Agus juga bercerita mengenai karirnya sebagai profesional ketika diminta untuk menangani banyak bank-bank yang tengah menghadapi krisis. Di sana, dia sering diminta untuk menangani bank-bank yang sering tidak sehat hingga memiliki rasio non performing loan (NPL) di atas 20 persen.

Tak hanya itu, dalam buku itu, Agus juga bercerita tentang pengalaman dan tantangannya selama menjadi Menteri Keuangan periode 2010-2013. Saat itu, Kementerian tengah menjalankan kebijakan reformasi birokrasi termasuk pajak. Serta mesti menghadapi harga minyak yang tinggi hingga menyebabkan defisit keuangan negara.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, buku tersebut juga berisi mengenai periode awal Bank Indonesia usai menghadapi pengurangan kewenangan lembaga dari sisi pengawasan bank. Khususnya ketika mulai munculnya lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Apalagi ekonomi dunia juga tengah menghadapi berakhirnya era quantitative easing dari Bank Sentral Amerika Serikat.

"Akibatnya, dampak keuangan global sangat besar, capital reversal banyak terjadi dan terkecuali Indonesia, ini perlu stabilitasi," kata Agus.

Kepala Editor Buku "Agus Martowardojo Pembawa Perubahan", Hermien Y Kleden menyebutkan alasan buku ini diberi judul pembawa perubahan. Salah satunya, karena sosok Agus memiliki fondasi integritas ketika memimpin sebuah institusi.

Fondasi nilai integritas tersebut, tetap dipegang oleh Agus ketika dirinya berkarir sebagai profesional, birokrat hingga memimpin bank sentral selama 30 tahun. Fondasi integritas inilah, kata Hermien, yang tetap dipegang Agus saat menghadapi masa krisis dalam memimpin sebuah institusi.

"Kami melihat beliau adalah seorang birokrat yang punya kemampuan teknokrasi dan pelaku industri yang berpikir seperti ekonom. Kami harap biografinya bisa menjadi lesson learn bagi masyarakat luas," kata Hermien.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya