Asita Khawatir Kisruh Papua Berdampak ke Kunjungan Turis Asing

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 30 Agustus 2019 10:59 WIB

Seorang pria mengamati sejumlah kendaraan yang terbakar di depan Kantor Bea Cukai Papua setelah unjuk rasa di Jayapura, Papua, Jumat, 30 Agustus 2019. Sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar saat aksi pada Kamis (29/8). ANTARA/Indrayadi TH

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita, Nunung Rusmiati, mengatakan kisruh di Papua dan Papua Barat bisa berdampak kepada kunjungan wisatawan atau turis asing ke Indonesia bila tidak segera diselesaikan.

"Kalau cepat waktunya, tidak akan ada dampak, termasuk di Papua. Kalau kelamaan, terutama Papua berdampak, juga lainnya," ujar Nunung kepada Tempo, Kamis malam, 29 Agustus 2019.

Ia mengatakan Papua tidak bisa dipisahkan dengan Indonesia. Sehingga, bila konflik terus terjadi, imbasnya juga ke jumlah kunjungan ke Tanah Air, meskipun lokasi Papua jauh dari destinasi wisata lainnya. Belum lagi, kata Nunung, wisatawan asing kebanyakan hanya mengetahui Indonesia tanpa mengetahui jarak antara destinasi.

"Kadang kita bicara Indonesia dia kan tidak tahu 34 provinsi. Orang yang travel atau yang sering bepergian tahu itu jauh. Tapi kalau yang tidak, hanya tahu Indonesia, itu akan berdampak," ujar dia.

Nunung berharap kondisi di Papua bisa cepat kembali normal. Pasalnya, ia mengingatkan bahwa pariwisata sangat membutuhkan keamanan dan kenyamanan. "Tolonglah sebelum mempengaruhi bisa cepat diselesaikan sebelum mempengaruhi. Kalau berkelanjutan akan mempengaruhi, karena faktor utama dari pariwisata adalah keamanan."

Menurut dia, para wisatawan asing sejatinya memperhatikan apa-apa yang terjadi di Indonesia. Kalau jangka waktu konflik tidak berkepanjangan, ia yakin mereka bisa mengerti dengan catatan-catatan yang dikeluarkan Asita.

Ini serupa dengan kali pertama konflik itu muncul. Kata Nunung, ia cukup senang dengan langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Papua Lukas Enembe yang secara cepat berupaya meredakan massa konflik.

Persoalan di Papua dan Papua Barat itu dipicu oleh aksi rasisme sekelompok orang kepada mahasiswa asal Papua di Surabaya. Tak berselang lama, konflik meluas hingga menimbulkan gejolak unjuk rasa di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat. Di saat yang sama, Kementerian Komunikasi dan Informatika pun memutuskan untuk memblokir akses internet di sana dengan dalih mencegah penyebaran berita palsu alias hoaks.

"Kalau sekarang ada pemadaman, mohon segera diselesaikan dan di-clear-kan lagi seperti kemarin ada pernyataan pemerintah. Kalau belum terlalu lama kita bisa beri pengertian," ujar Nunung. "Mereka kan kalau konflik-konflik itu mengerti kalau hanya sebentar, tapi kalau sudah kelamaan kita akan susah ngomongnya."

Kemarin, Presiden Jokowi mengatakan selalu mengikuti perkembangan di Papua khususnya Jayapura. "Saya terus mengikuti dan juga saya sudah mendapatkan laporan situasi terkini di Papua pada khususnya di Jayapura," kata Presiden Jokowi, sebelum menyaksikan pagelaran wayang kulit, di Alun-alun Purworejo, Jawa Tengah, Kamis, 29 Agustus 2019

Ia pun memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Kepala Polri Jendera Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengambil tindakan tegas. Khususnya kepada siapa saja yang melanggar hukum dan pelaku tindakan vandal serta rasis di Papua.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

5 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

7 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

12 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

15 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya