Asita Minta Jokowi Segera Selesaikan Masalah Papua

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 30 Agustus 2019 09:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita, Nunung Rusmiati, meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera menyelesaikan persoalan yang ada di Papua dan Papua Barat. Sebabnya, agen perjalanan perlu meyakinkan para calon wisatawan bahwa Indonesia tetap aman.

"Sekarang kalau Pak Jokowi turun tangan, akan lebih nyaman. Sehingga saya sebagai Ketua Umum Asita, pernyataan Pak Presiden jadi tolok ukur meyakinkan wisatawan asing datang ke Indonesia," ujar Nunung kepada Tempo, Kamis malam, 29 Agustus 2019.

Menurut Nunung, para wisatawan asing sejatinya memperhatikan apa-apa yang terjadi di Indonesia. Kalau jangka waktu konflik tidak berkepanjangan, ia yakin mereka bisa mengerti dengan catatan-catatan yang dikeluarkan Asita.

Ini serupa dengan kali pertama konflik itu muncul. Kata Nunung, ia cukup senang dengan langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Papua Lukas Enembe yang secara cepat berupaya meredakan massa konflik.

Persoalan di Papua dan Papua Barat itu dipicu oleh aksi rasisme sekelompok orang kepada mahasiswa asal Papua di Surabaya. Tak berselang lama, konflik meluas hingga menimbulkan gejolak unjuk rasa di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat. Di saat yang sama, Kementerian Komunikasi dan Informatika pun memutuskan untuk memblokir akses internet di sana dengan dalih mencegah penyebaran berita palsu alias hoaks.

"Kalau sekarang ada pemadaman, mohon segera diselesaikan dan di-clear-kan lagi seperti kemarin ada pernyataan pemerintah. Kalau belum terlalu lama kita bisa beri pengertian," ujar Nunung. "Mereka kan kalau konflik-konflik itu mengerti kalau hanya sebentar, tapi kalau sudah kelamaan kita akan susah ngomongnya."

Kemarin, Presiden Jokowi mengatakan selalu mengikuti perkembangan di Papua khususnya Jayapura. "Saya terus mengikuti dan juga saya sudah mendapatkan laporan situasi terkini di Papua pada khususnya di Jayapura," kata Presiden Jokowi, sebelum menyaksikan pagelaran wayang kulit, di Alun-alun Purworejo, Jawa Tengah, Kamis, 29 Agustus 2019

Ia pun memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Kepala Polri Jendera Tito Karnavian, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengambil tindakan tegas. Khususnya kepada siapa saja yang melanggar hukum dan pelaku tindakan vandal serta rasis di Papua.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

19 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

23 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya