Pemerintah Targetkan Produksi 2 Juta Motor Listrik Tahun 2025

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Kamis, 29 Agustus 2019 05:42 WIB

Sejumlah pengunjung melihat motor listrik Ecgo Bike dalam acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, 22 Juli 2019. Ecgo Bike membawa tiga tipe motor bertenaga baterai yakni Ecgo Bike 1, Ecgo Bike 2, dan Ecgo Bike 3. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakam pemerintah terus berupaya mempercepat pertumbuhan industri sepeda motor listrik dalam negeri. Ia menargetkan produksi motor ramah lingkungan, sebanyak 20 persen tahun 2025.

Saat ini, Airlangga menyebut, angka produksi motor berada di kisaran tujuh juta unit. Namun, enam tahun lagi jumlahnya akan bertambah menjadi 10 juta unit.

"Peningkatan produksi tersebut tidak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri melainkan untuk memenuhi target ekspor 1 juta kendaraan," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2019.

Airlangga mengungkapkan upaya ini selaras dengan tren dunia, yang terus bergerak ke penggunaan kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan dalam upaya menjaga energi sekuriti khususnya di sektor transportasi darat, dan mengurangi impor bahan bakar minyak. "Kebijakan pengembangan kendaraan ramah lingkungan tidak terlepas dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi karbondioksida sebesar 29 persen secara mandiri dan 41 persen emisi karbondioksida dengan dukungan internasional pada tahun 2030," ujarnya.

Usaha akselerasi pertumbuhan industri kendaraan listrik, Menurut Airlangga didukung melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Dalam Perpres akan menetapkan insentif fiskal, seperti insentif tarif impor untuk kendaraan listrik berbasis baterai, infrastruktur pendukung dan insentif pajak untuk investasi industri komponen melalui tax holiday dan tax allowance.

Kemudian Airlangga mengatakan, hal penting dalam percepatan industri kendaraan listrik adalah penyiapan industri pendukungnya. Dengan demikian, mampu meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri, terutama penyiapan industri Power Control Unit (PCU), motor listrik dan baterai.

Adapun saat ini perkembangan investasi untuk mampu memproduksi baterai motor listrik hanya tinggal satu lagi tahap yang dibutuhkan, yaitu investasi industri batterai sel, sedangkan tahapan lainnya seperti mine concentrate serta refinery and electrochemical production telah ada investasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah.

EKO WAHYUDI



Berita terkait

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

15 jam lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

17 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

1 hari lalu

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

FIF mendapatkan pembiayaan hijau senilai USD 60 juta dari tiga bank asal Jepang. Modal itu buat leasing motor listrik hingga panel surya.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Daftar Konversi Motor Bensin ke Motor Listrik

2 hari lalu

Begini Cara Daftar Konversi Motor Bensin ke Motor Listrik

Pendaftaran konversi motor bensin menjadi motor listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yakni offline dan online. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

8 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

8 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya