Tahun Ini Sumsel Buka 200 Ribu Hektare Lahan Baru Padi

Rabu, 28 Agustus 2019 11:44 WIB

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, memaparkan kesiapan pemerintah menggarap 200 ribu Ha lahan rawa untuk dijadikan areal persawahan di OKI dan Sumatera Selatan umumnya. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN

TEMPO.CO, Palembang - Kementerian Pertanian mengoptimalkan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Sumatera Selatan. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sarwo Edhy menargetkan Sumsel tahun ini bisa membuka lahan baru minimal 200 ribu hektare untuk ditanami padi.

"Kita semuanya gunakan mekanisasi sehingga lebih cepat dan hemat biaya," katanya, Selasa, 28 Agustus 2019 di sela-sela panen perdana di hamparan rawa di desa Tanjung Aur, kecamatan Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI).

Menurut Sarwo Edhy, Sumsel memiliki lahan potensial hingga lebih dari 200 ribu hektare rawa yang tersebar di beberapa kabupaten. Sebanyak 67 ribu hektare di antaranya berada di OKI.

Untuk menyukseskan program Serasi khususnya di OKI, Kementerian Pertanian menyiapkan 18 eksavator untuk tiga kecamatan. Dalam waktu dekat alat berat ini akan ditambah hingga total mencapai 28 unit. "Kami juga bantu hand tractor dan peralatan pendukung lainnya," ujarnya.

Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di tempat terpisah menantang Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kejar target 200 ribu hektare lahan rawa baru hingga bulan Oktober 2019.

Dengan begitu, diharapkan Sumatera Selatan bisa menjadi lumbung pangan nasional lewat optimalisasi lahan rawa ini. Ada 3 Kabupaten yang dipacu luas tambah tanamnya, yakni Banyuasin, Ogan Kemering lir Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin. "Untuk mendukungnya, Kita sudah siap 118 eksavator yang untuk provinsi Sumatera Selatan," ujar Amran.

Menurut Amran, potensi Sumatera Selatan sangat besar. Bila tahun sebelumnya Sumatera Selatan berada di peringkat ke-8 untuk penyumbang pangan nasional, saat ini sudah berada diperingkat 5. Di akhir tahun Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan berada di peringkat 3 penyumbang pangan nasional.

Untuk mencapai peringkat 3 besar, Amran mendesak target 200 ribu hektare segera dikebut. Caranya dengan percepatan tanam dengan pertanian modern.

Dengan target Serasi, pada tahun 2021 program ini diharapkan bisa menjadikan Sumatera Selatan berada di peringkat pertama penyumbang pangan nasional. Kementerian Pertanian menargetkan program Serasi pada tahun ini 200 ribu hektare. Tambahan tahun berikutnya 500 ribu hektare yang memiliki nilai sebesar Rp 14 triliun untuk kenaikan pendapatan petani Indonesia.

Sementara, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan, sektor pertanian merupakan salah satu potensi yang dapat menurunkan angka kemiskinan di Sumsel. Provinsi ini mendapatkan kuota lebih kurang 200 ribu hektare dalam program Serasi dan hampir separuh lokasinya berada di Kabupaten Banyuasin, yang kondisi alamnya rawa dan lebak. "Program Serasi juga untuk meminimalisir kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

6 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

8 jam lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

6 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya