Pemindahan Ibu Kota, Gubernur Kaltim Punya Trik Cegah Spekulan

Kamis, 22 Agustus 2019 09:48 WIB

Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis, 25 Juli 2019. Bukit Nyuling itu merupakan salah satu daerah yang menjadi calon ibu kota baru menggantikan Jakarta. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mencegah adanya spekulan tanah di proyek pemindahan ibu kota, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengaku sudah punya trik jitu. Triknya dinamai "Tuan Thakur".

Langkah pertama yang akan dilakukan Isran adalah membuat Peraturan Gubernur. Beleid itu diikuti penyusunan Perda atau Peraturan Daerah tentang penataan kawasan khusus nonkomersial. Kebijakan itu nantinya akan mengatur secara rinci hal-hal berkenaan dengan pengadaan tanah dan lain-lain yang diperlukan.

Dengan aturan-aturan itu, harapannya adalah para spekulan tidak akan berkutik. Walhasil, tidak akan ada orang memanfaatkan keadaan dengan membeli banyak tanah dan kemudian menjualnya dengan harga mahal di wilayah yang akan jadi ibu kota negara.

"Kalau ada Tuan Thakur, maka tidak akan hidup dia. Semua akan diatur dalam regulasi itu secara rinci," kata Isran.

Tuan Thakur yang dimaksud adalah tokoh antagonis atau tokoh jahat di banyak film Bollywood atau film-film India. Tuan Thakur selalu digambarkan sebagai orang kaya yang tamak dan punya tanah atau lahan luas yang cara mendapatkannya kadang dengan merampas tanah si miskin.

Advertising
Advertising

Isran mengklaim dari tiga provinsi Kalimantan yang dijadikan calon lokasi pemindahan Ibu Kota Negara, Kalimantan Timur adalah yang paling siap. "Rugi negara bila tidak memanfaatkan kontribusi dan kesiapan masyarakat Kaltim,” ucapnya.

Di luar hal ibu kota negara, selama ini rakyat Kalimantan Timur sudah berkontribusi hingga Rp 400 triliun pendapatan negara setiap tahun melalui berbagai komoditas ekspor dari Bumi Etam. Selain itu, sejak dulu sebelum merdeka Kaltim sangat terbuka terhadap pendatang dan tercatat tidak pernah terjadi gesekan serius antarmasyarakat asli dan pendatang.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengungkapkan dengan mantap rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Dalam wawancara khusus bersama Tempo, Jokowi optimistis pemindahan ibu kota negara dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari lima tahun.

"Saya belajar dari Putrajaya, tiga tahun bisa pindah. Memang harus pindah," kata Jokowi pada Senin, 19 Agustus 2019.

Putrajaya saat ini merupakan pusat pemerintahan Malaysia, menggantikan Kuala Lumpur. Pada pekan kedua Agustus lalu, Jokowi sempat berkunjung ke Putrajaya bersama Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

ANTARA

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

10 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

14 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

15 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

18 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

19 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

19 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya