Laporan APBN Dikritik, Sri Mulyani: Ekonomi Kita Tertinggi Ketiga

Selasa, 20 Agustus 2019 15:35 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keteragan seusai rapat paripurna RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (P2APBN) tahun anggaran 2018 di kompleks DPR, Senayan, Selasa, 20 Agustus 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR memberi catatan kepada pemerintah terkait laporan keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Dalam laporan badan anggaran DPR yang dibacakan Wakil Ketua Banggar Teuku Riefky Harsya, dewan menilai asumsi makro dalam realisasi APBN tahun anggaran 2018 meleset dari target.

“Pemerintah tidak dapat mencapai beberapa asumsi dasar makro ekonomi dan target pembangunan pada 2018, pertama pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen,” ujar Riefky dalam rapat paripurna RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN 2018 di kompleks DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.

Angka pertumbuhan ekonomi ini dinilai jauh dari asumsi APBN 2018 yang sebesar 5,4 persen. Kemudian, nilai tukar rupiah terhadap dolar yang dinilai masih melemah mencapai Rp 14.247. Nilai tukar ini lebih tinggi ketimbang asumsi yang hanya Rp 13.400.

Selanjutnya, ketiga, dewan mengkritik harga minyak Inductively Coupled Plasma atau ICP yang menyentuh US$ 67,5 per barel atau lebih tinggi ketimbang asumsi sebesar US$ 48 per barel.

Kemudian, keempat, dewan menyoroti lifting gas yang hanya mencapai 1,14 juta barel setara minyak bumi per hari. Padahal, pemerintah menargetkan mencapai 1,2 per barel.

Advertising
Advertising

Dalam sidang tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab laporan dewan melalui paparan kinerja APBN 2018. Ia menjelaskan, realisasi APBN 2018 terdampak oleh tekanan terhadap dinamika global akibat sentimen dagang Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya, Cina. Kondisi ini berdampak pada volatilitas dan gejolak ekonomi yang dirasakan menyeluruh. Ia mengatakan beberapa negara bahkan mengalami krisis resesi.

Kondisi tersebut diperburuk dengan upaya Amerika Serikat meningkatkan suku bunga di dalam negeri. Namun, kendati menghadapi kondisi global demikian, Sri Mulyani mengatakan negara masih mampu menjaga stabilitas dan daya tahan ekonomi nasional. Bahkan, kata dia, kinerja perekonomian Indnesia telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi.

“Tingkat pertumbuhan (ekonomi) kita tertinggi ketiga di antara negara-negara G-20,” tuturnya. Sri Mulyani mengatakan realisasi APBN 2018 menjadi patokan pemerintah untuk merancang asumsi makro pada 2019, bahkan 2020.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

17 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya