Perang Dagang AS-Cina, Emil Salim Anjurkan RI Bermain di 2 Sisi

Reporter

Eko Wahyudi

Selasa, 20 Agustus 2019 03:53 WIB

Dewan Penasihat Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Prof Emil Salim. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Emil Salim menganjurkan pemerintah Indonesia bermain di kedua sisi terkait perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.

"Kita seharusnya musti politik berkayuh antara dua kekuatan ekonomi tersebut, antara AS dan Cina. Jadi jangan hanya berpihak kepada A ataupun B akan tetapi kita manfaatkan saja," ujar dia saat ditemui di Jakarta Design Center, Jakarta Barat, Senin, 19 Agustus 2019.

Dia mengatakan, Indonesia sebagai pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam perang dagang, harus bisa memanfaatkan situasi ini. "Kalau mereka mau lewat Indonesia kita berikan mereka fasilitas melalui infrastruktur supaya perdagangan dua pihak tersebut bisa lewat Indonesia," kata dia.

Dia mengungkapkan sebagai salah satu cara mengantisipasi perang dagang adalah mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang saat ini menikmati bonus demografi. Menurutnya, dengan fokus melakukan program tersebut, ia meramalkan dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat ke 7 persen.

Hubungan AS dan Cina semakin memanas ketika pada 1 Agustus 2019, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif 10 persen pada barang asal Cina, yang jika diakumulasikan senilai US$ 300 miliar. Kebijakan itu langsung dibalas oleh Negeri Tirai Bambu dengan menghentikan pembelian produk pertanian dari AS.

Kini, perang dagang Amerika Serikat-Cina juga telah berkembang kepada nilai tukar mata uang Cina. Depresiasi yuan anjlok hingga ke angka 7 Yuan per dolar AS. Pelemahan Yuan ini ternyata juga berimbas kepada anjloknya nilai tukar rupiah hingga kisaran Rp 14.200

Kemudian setiap kali Trump mengumumkan akan mengenakan kenaikan tarif impor dari Cina, indeks dan harga sama di bursa turun. Misalnya indeks Dow Jones turun 2.9 persen pada Senin, 5 Agustus 2019, saat Trump mengumumkan rencana kenaikan tarif ini. Kondisi serupa dialami bursa Nasdaq, yang turun sekitar 3.5 persen usai pengumuman terkait perang dagang ini.

EKO WAHYUDI l BUDI RIZA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya