BCA Targetkan Kerja Sama dengan WeChat Pay pada 2020

Sabtu, 17 Agustus 2019 13:30 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng (ketiga dari kiri), Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga dari kanan), CEO Link Aja Danu Wicaksana dan Direktur Bank Mandiri Rico Usthavia Frans (kiri) saat mengelar konferensi pers di Kompleks Bank Indonesia, Jumat 17 Agustus 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau Bank BCA menargetkan kerja sama terkait sistem transaksi dan pembayaran dengan platform asal Cina yakni WePay bisa terlaksana mulai awal tahun 2020. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan saat ini BCA dan WePay masih fokus dalam pengembangan sistem.

"Kami lagi system development, mungkin triwulan IV 2019 akan selesai. Tentunya, kami akan minta izin ke Bank Indonesia dan saya kira mudah-mudahan awal tahun depan kami bisa sudah ada kerja sama dengan WeChat dan WePay," kata Jahja kepada awak media di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat 17 Agustus 2019.

Adapun Wechat Pay merupkan platform pembayaran yang berafiliasi dengan WeChat, sebuah aplikasi instant messaging berbasis internet yang dimiliki oleh pemerintah Cina. Masuknya WeChat Pay tersebut berawal dengan banyaknya turis asing asal Cina yang berbelanja di sejumlah lokasi wisata, seperti Pulau Bali.

Selain itu, kerja sama tersebut dibangun setelah sebelumnya Bank Indonesia atau BI melarang platform pembayaran berbasis aplikasi uang elektronik asal luar negeri seperti WeChat Pay dan Alipay beroperasi di Indonesia. Aplikasi tersebut kemudian diperbolehkan beroperasi asal mau menjalin kerja sama dengan bank Buku IV dan mengikuti aturan standar BI.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan saat ini sudah ada tiga bank Buku IV yang telah mengajukan izin kerja sama pembayaran dengan menggunakan platform pembayaran Alipay dan WePay. Izin ketiga bank tersebut kini masih dikaji oleh BI sambil menunggu penyempurnaan sistem masing-masing platfrom.

"Saat ini ada tiga bank yang sedang kami proses. Artinya, masih akan ada tahapan lagi ke depannya. Kalau WePay dan Alipay masuk artinya mereka siap menyesuaikan dengan QR Code Indonesian Standard atau QRIS," kata Filianingsih.

Adapun, yang dimaksud Fillianingsih dengan QRIS adalah Bank Indonesia atau BI hari ini meluncurkan meluncurkan standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking. QRIS telah diluncurkan oleh BI hari ini bersamaan dengan perayaan HUT Indonesia ke-74.

Berita terkait

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

12 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

22 jam lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya