Strategi Darmin Agar Sawit Tak Lagi Dihalangi Masuk ke Uni Eropa

Rabu, 31 Juli 2019 18:01 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam acara Dies Natalis ke-11 Program Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Senin, 22 Juli 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinasi Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan tuntutan dari Uni Eropa soal ekspor produk kelapa sawit Indonesia bakal makin keras. Sebabnya, ia menyebut Uni Eropa habis-habisan menghambat produk sawit lantaran kalah bersaing.

"Lah, memang you bisa tutup mulutnya orang Eropa?" ujar Darmin selepas diskusi 'Menciptakan Industri Sawit yang Berkelanjutan' yang diselenggarakan Tempo Media Group dan Kadin Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2019.

Namun, Darmin mengatakan pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi agar di kemudian hari sawit Indonesia bisa masuk Uni Eropa tanpa hambatan. Caranya, Indonesia harus menyelesaikan berbagai urusan di dalam negeri. "Kita bereskan ISPO (Indonesia Sustainability Palm Oil), kita bereskan datanya. Sehingga dia enggak ada alasan, berkurang."

Saat ini, kata Darmin, pemerintah memang tengah menyiapkan peraturan presiden terbaru lantaran ISPO yang diterapkan masih memiliki kelemahan, yaitu kurangnya dukungan untuk perkebunan kecil. Ia mengatakan ke depannya pemerintah akan memberikan pembiayaan untuk perkebunan rakyat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit.

Dukungan kepada perkebunan rakyat menjadi penting lantaran selama ini para pekebun sawit rakyat masih belum bisa memenuhi standar yang diatur pemerintah. Padahal, ketercapaian standar merupakan bagian dari pengelolaan sawit yang berkelanjutan.

"Kan ada beberapa unsur, yaitu standar pengelolaan dan produk itu harusnya bisa di-handle ISPO dan BPDP. Biodiesel saja bisa ditutup biaya dengan BPDP," kata Darmin. Pemerintah sebelumnya juga sudah mengeluarkan Instruksi Presiden terkait moratorium sawit. Kini pemerintah tengah mendata semua perkebunan sawit, baik perkebunan besar dan perkebunan rakyat.

Nantinya, ia mengatakan data dan koordinatnya perlu bisa dilacak dan tidak bisa dianggap remeh. Sebab, Malaysia pun sudah memiliki data-data tersebut. Intinya, dengan berjalannya ISPO dan moratorium, harapannya Indonesia bisa mengetahui berbagai data kelapa sawit hingga ke data stok sawit yang tersedia.

Berikutnya, Darmin mengatakan pemerintah bakal melanjutkan untuk meremajakan perkebunan sawit rakyat. Saat ini lahan yang siap diremajakan ada sekitar 50 ribu hektare. Adapun dalam setahun pemerintah menargetkan peremajaan 200-400 ribu hektare lahan sawit. Meski, berikutnya pemerintah harus memikirkan pengolahan kayu-kayu sawit yang diremajakan.

"Nanti kita tidak perlu lagi menambah kebun sawit, rakyat juga. Ganti saja," kata Darmin. Dengan peremajaan, produktifitas kebun sawit rakyat bisa meningkat dari 2-3 ton per tahun menjadi 5-7 ton per tahun. Sementara perusahaan besar menjadi 10-12 ton per tahun. Dengan waktu berbuah lebih cepat, yaitu sekitar 3 tahun saja. "Jadi kalau ini semua digabung, baru kelapa sawit berkelanjutan."

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

4 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

5 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

5 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya