Kejar Target Literasi Keuangan 75 Persen, OJK Gelar Aksimuda

Selasa, 30 Juli 2019 12:16 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana, dan Guru Besar Hukum UII Mahfud MD meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Kantor OJK DIY Sabtu 22 Juni 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mengelar acara Aksi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Menabung (AKSiMUDA) 2019 di Auditorium BPPT, Jakarta Pusat, Selasa 30 Juli 2019. Acara ini digelar dalam rangka menyambut Hari Indonesia Menabung 2019.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan selain memperingati Hari Indonesia Menabung, acara ini untuk mendorong anak muda meningkatkan literasi dan juga inklusi keuangan. "AKSiMUDA diharapkan bisa memperluas akses keuangan bagi kelompok mahasiswa dan pemuda serta mendukung pencapaian target tingkat inklusi keuangan," kata Wimboh dalam sambutannya, Selasa.

Sampai akhir tahun 2019, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan mencapai 75 persen atau meningkat signifikan dari posisi 2014 yang baru mencapai 36 persen. Adapun target inklusi keuangan tersebut termaktub dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2016.

Menurut Wimboh, selama ini peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi anak muda sudah dilakukan melalui peningkatan tabungan dan investasi, melalui program dan produk yang menyasar segmen pemuda. Salah satunya, yakni program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda). Program ini per 30 Juni 2019 telah dibuka 11.052 rekening dengan nominal sebesar Rp12,4 miliar.

Selain itu, OJK gencar melakukan edukasi tentang pentingnya menabung dan melakukan investasi pada berbagai produk keuangan. OJK juga melakukan edukasi mengenai risiko dan imbal hasil produk keuangan hingga edukasi hak-hak konsumen.

Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan peningkatan literasi dan keuangan anak muda dinilai sangat strategis. Sebab, anak muda bisa menjadi penggerak ekonomi dan program melek keuangan di masyarakat.

"Mereka memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian Indonesia baik dari segi jumlah populasi, karakter, dan tingkat literasi serta inklusi keuangan,” kata Tirta dalam acara yang sama.

Nilai strategis anak muda terlihat lewat data statistik 2019 yang menunjukkan proyeksi jumlah penduduk Indonesia untuk kelompok pemuda berusia 15-29 tahun yaitu sebesar 65,8 juta atau sekitar 24,6 persen dari total penduduk. Data statistik pendidikan tinggi 2018 menunjukkan jumlah mahasiswa terdaftar mencapai 9,8 juta orang.

Sedangkan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK 2016 menunjukkan bahwa pemuda usia 18-35 tahun memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lain. Misalnya, usia 18-25 tahun memiliki tingkat literasi sebesar 32,1 persen, 26-35 tahun mencapai 33,5 persen. Dari sisi tingkat inklusi keuangan sebesar 70,0 persen didominasi usia 18-25 tahun dan 68,4 persen usia 26-35 tahun.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

5 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

5 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

8 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

8 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya