Diminati di Ibu Kota, Promo Tarif Listrik Rp 1 Rambah Bandung
Selasa, 30 Juli 2019 12:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mendapat sambutan yang luar biasa di Jakarta saat peluncuran energy storage system (baterai penyimpan energi skala besar) melalui program tarif listrik Rp1, Baran Energy, akan memperkenalkan teknologi baru ini ke Bandung.
“Kami tidak menyangka antusiasme masyarakat Jakarta sangat tinggi saat peluncuran beberapa saat lalu. Awalnya, kami hanya ingin memperkenalkan terlebih dahulu baterai listrik ini. Namun, di luar dugaan banyak sekali masyarakat yang langsung melakukan order (pemesanan),” kata Victor Wirawan, selaku CEO dan pendiri Baran Energy di Jakarta, Senin 29 Juli 2019.
Victor menyampaikan, saat ini, dia bersama puluhan anak milenial yang tergabung di Baran Energy sedang mengembangkan tiga varian produk. Produk pertama adalah PowerWall yang berkapasitas 8,8 kWh dan bisa dipakai di rumah atau industri berskala kecil. Produk kedua yakni PowerPack 126 kWh untuk industri berskala menengah. Terakhir adalah PowerCube 1,2 Mwh untuk industri berskala besar.
Sementara yang telah diluncurkan adalah PowerWall. Perangkat teknologi ini bisa dimanfaatkan, terutama untuk menampung energi yang dihasilkan oleh energi terbarukan, seperti energi yang bersumber dari matahari, angin, air dan lain-lain.
Victor mengakui, tidak mudah menciptakan baterai tersebut, karena dibutuhkan riset dan pengembangan yang mendalam, biaya yang besar, juga memakan waktu. Program ini dia klaim sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan energi baru dan terbarukan pemerintah yang menargetkan 2025 porsinya sebesar 23 persen.
“Oleh karena itu, kami ingin memberikan penawaran, bahwa untuk memiliki perangkat energi EBT yang selama ini terkesan mahal, bisa dimiliki dengan harga terjangkau. Kami adakan program tarif listrik Rp 1, dan ada juga program easy payment untuk mencicil DP (down paymen/uang muka)," tutur Victor.
Starategi program tarif listrik Rp1 ini juga merupakan salah satu inovasi model kepemilikan, bagaimana supaya teknologi ini menjadi terjangkau, sehingga lebih banyak lagi orang yang bisa berpindah ke energi terbarukan. Program ini diharapkan dapat membantu percepatan peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan.
ANTARA