Antisipasi Kemarau, Kemensos Siapkan 200 Ton Beras per Provinsi

Jumat, 26 Juli 2019 16:33 WIB

Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Persawahan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau (BMKG) memprakirakan Indonesia akan dilanda musim kemarau sampai Agustus 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial menyiapkan empat langkah untuk mengantisipasi dampak musim kemarau tahun ini yang diperkirakan lebih panjang dan kering dibandingkan tahun 2018. Salah satu upaya yang dilakukan Kemensos adalah menyiagakan cadangan beras pemerintah yang siap dikeluarkan jika Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat dari kepala daerah terbit.

Total beras cadangan yang akan diberikan yaitu 200 ton untuk setiap gubernur dan 100 ton untuk bupati dan wali kota. “Kalau kurang bisa diajukan tambahan ke menteri,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG sebelumnya telah merilis data perkembangan kondisi musim kemarau di sejumlah wilayah di Indonesia. Berdasarkan data BMKG, 35 persen wilayah Indonesia pada awal Juli lalu telah memasuki musim kemarau. Wilayah yang telah memasuki musim kemarau yaitu seperti meliputi pesisir utara dan timur Aceh, Sumatera Utara bagian utara, hingga sebagian Maluku, dan Papua bagian selatan.

Selain itu, musim kemarau tahun ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September 2019. Sejumlah daerah diperkirakan mengalami musim kemarau panjang, misalnya 21 hari tanpa hujan. Dengan demikian, sejumlah wilayah memasuki status waspada kekeringan. Wilayah lain memasuki status awas dan siaga karena tidak terpapar hujan selama lebih dari 31 hari.

Selain beras, ada juga bufferstock seperti lauk pauk, makanan siap saji, hingga makanan anak. Harry menjelaskan, bufferstock ini bakal ditempatkan di tiga gudang regional milik Kemensos, 34 gudang dinas sosial provinsi, dan 514 gudang dinas sosial di kabupaten/kota.

Advertising
Advertising

Upaya kedua yaitu menyiapkan 37 ribu personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang tersebar di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.“Setiap personel telah memiliki kemampuan manajemen logistik, layanan dukungan psikososial, advokasi sosial, dan manajemen pengungsi,” kata Harry.,

Upaya ketiga untuk mengantisipasi musim kemarau itu adalah dengan menyiapkan sarana dan prasarana di daerah. Kemensos menyiagakan lima fasilitas utama yang biasa mereka siagakan di kondisi bencana. Lima fasilitas tersebut yaitu mobil rescue tactical unit (RTU), mobil tangki air, truk, mobil dan motor dapur umum lapangan (DUMLAP), dan motor trail. Lalu upaya keempat adalah menyiapkan tempat pengungsian di seluruh panti sosial dan kantor dinas sosial di daerah.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

9 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

10 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya