Semester I 2019, OJK Sebut Kondisi Sektor Jasa Keuangan Masih Positif

Rabu, 24 Juli 2019 15:01 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Menkeu Sri Mulyani berjabat tangan dalam seremoni pembangunan gedung Indonesia Financial Center di LOT-1, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 2 April 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyatakan bahwa sepanjang Semester I 2019 kondisi stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga. Hal ini sejalan dengan kinerja sektor jasa keuangan yang masih positif dan profil risiko lembaga keuangan yang masih terkendali.

"Misalnya, pasar keuangan domestik masih mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Semester I 2019," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat mengelar konferensi pers di Menara Radius Prawiro, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019.

Menurut catatan OJK, sepanjang paruh pertama 2019 IHSG ditutup pada level 6.358,63 atau meningkat sebesar 2,65 persen. Peningkatan itu sejalan dengan kondisi net buy investor yang mencapai Rp 68,80 triliun atau meningkat Rp 56,56 triliun secara triwulanan.

Kemudian, kinerja intermediasi jasa keuangan juga meningkat dengan ditunjukkan lewat penghimpunan Dana Pihak Ketiga perbankan yang ikut meningkat. Menurut catatan OJK, DPK perbankan meningkat sebesar 7,24 persen secara year on year (yoy).

"Penghimpunan DPK ini tertinggi dalam delapan bulan terakhir, didorong oleh meningkatnya pertumbuhan deposito dan giro perbankan," kata Wimboh.

Advertising
Advertising

Indikator lain yang positif terekam lewat penyaluran kredit perbankan yang ikut tumbuh stabil pada level 9,92 persen yoy. Adapun pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor listrik, air, dan gas, konstruksi, serta pertambangan.

Sedangkan, piutang pembiayaan tumbuh sebesar 4,29 persen yoy. Kondisi ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan pada sektor industri pengolahan, pertambangan, dan rumah tangga.

Wimboh melanjutkan, kinerja intermediasi perbankan yang positif juga didukung dengan likuiditas dan permodalan yang memadai. Misalnya, rasio AL/NCD sebesar 90,09 persen dan capital adequacy ratio sebesar 23,18 persen.

Sementara itu, profil risiko lembaga jasa keuangan juga terjaga pada level yang terkendali. Kondisi itu tercermin dari rasio Non-Performing Loan atau NPL gross sebesar 2,50 persen. Rasio ini terendah pada posisi akhir Semester I dalam lima tahun terakhir.

Baca berita tentang OJK lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

21 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

4 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

5 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

7 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

8 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya