Isu Komisaris Krakatau Steel Mundur, Sikap Kementerian BUMN?

Rabu, 24 Juli 2019 12:12 WIB

Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN menanggapi keputusan salah satu komisaris PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. atau KRAS yang mengundurkan diri. Menurut Kementerian, pengunduran diri salah satu komisaris KRAS tersebut telah sesuai anggaran dasar.

"Beliau sampaikan permohonan pengunduran diri. Kan sesuai anggaran dasar, dan itu terbuka. Jadi nanti harusnya kepada RUPS, nanti RUPS yang akan sampaikan," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno kepada sejumlah awak media, di Hotel Pullman, Kakarta Pusat, Rabu 24 Juli 2019.

Fajar mengatakan saat ini Kementerian BUMN belum melakukan penggantian atas pengunduran salah satu komisaris KRAS tersebut. Dia mengatakan, saat ini Kementerian masih dalam tahap mengajukan calon komisaris baru.

Sebelumnya dikabarkan salah satu Komisaris Independen Krakatau Steel Roy Maningkas menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pernyataan pengunduran diri telah dilayangkan kepada Kementerian BUMN pada Selasa 23 Juli 2019.

Roy juga mengajukan surat kepada Kementerian BUMN yang berisi dissenting opinion terkait proyek blast furnace. Selain mengajukan dissenting opinion surat itu juga sekaligus berisi pengajuan pengunduran dirinya sebagai komisaris independen.

Menurut Roy, langkah ini dilakukan guna mendapat perhatian dari Kementerian BUMN agar negara tidak dirugikan lewat adanya proyek blast furnace. Tetapi, dia mengklaim bahwa dissenting opinion itu mendapat respons negatif dari Kementerian BUMN.

“Saya sudah kirimkan surat kepada Kementerian BUMN 3-4 kali untuk mengingatkan soal proyek blast furnace. Anda punya proyek, saya ditugaskan mengawasi, saya kasih tahu ada begini-begini kok malah saya dimarahin?” papar Roy seperti dikutip dari bisnis.com.

Roy menjelaskan bahwa proyek blast furnace sudah terlambat 72 bulan. Harga pokok produksi yang dihasilkan lebih mahal US$ 82 per ton jika dibandingkan dengan harga pasar.

Sementara itu, Roy diangkat sebagai Komisaris Independen Krakatau Steel lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kinerja tahun buku 2014, pada 2 April 2015. Sebelum bergabung menjadi Komisaris Krakatau Steel dia berkarir di dunia konsultan keuangan dan investasi selama 26 tahun.

BISNIS

Berita terkait

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

9 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

10 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

26 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

26 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

28 hari lalu

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.

Baca Selengkapnya

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

29 hari lalu

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.

Baca Selengkapnya

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

35 hari lalu

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

Kementerian BUMN mengimbau kepada peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk selalu mengakses informasi perihal pendaftaran ini di situs resmi FHCI.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

44 hari lalu

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

Pertamina memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih

56 hari lalu

Erick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih

Menteri BUMN Erick Thohir nonaktifkan Direktur Utama Taspen Antonius Kosasih, buntut dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen tahun anggaran 2019.

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

6 Maret 2024

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024

Baca Selengkapnya