Bukalapak Minta Dukungan Pemerintah, Luhut: Pasti, Asal...

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Selasa, 23 Juli 2019 11:16 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan rangkuman hasil pertemuan G20 di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa CEO marketplace terbesar di Indonesia Bukalapak, Achmad Zaky dan Tokopedia, William Tanuwijaya telah bertemu dengannya. Menurut Luhut, kedua CEO marketplace itu meminta dukungan dari pemerintah terkait pajak.

Menurut Luhut, pemerintah pasti akan terus mendukung e-commerce dalam negeri. Namun dia menegaskan, Bukalapak dan Tokopedia juga harus mendukung semua program pemerintah. "Tadi mereka datang minta support pemerintah. Saya beritahu, kalian pasti kita support asal kalian juga support pemerintah," ujar Luhut di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli 2019 malam.

Pertemuan antara Menteri Luhut dan CEO Bukalapak dan CEO Tokopedia itu dilakukan pada pukul 07.00 WIB di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, 22 Juli 2019. "Misalnya tadi yang kita bicaralah soal pajak, saya minta usulan mereka untuk disampaikan besok," kata Luhut.

Usai melakukan pertemuan pukul 10.35 WIB, CEO Bukalapak, Achmad Zaky enggan menanggapi tentang pertanyaaan awak media. Sebaliknya, CEO Tokopedia, Wiliam Tanuwijaya secara terbuka menjelaskan tentang barang dagangan dari luar negeri yang dikenakan bea cukai pada marketplace domestik dengan marketplace cross border.

<!--more-->

"Jadikan kalaupun ada barang impor yang jual di Tokopedia, barang impornya sudah melalui proses Bea Cukai sebelumnya," kata William di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Jakarta Pusat, Senin 22 Juli 2019.

Dia menuturkan bahwa penjual dan konsumen di Tokopedia merupakan keseluruhannya berasal dari dalam negeri. Jadi menurutnya, barang impor yang di jual pada e-commerce naungannya sudah melewati proses aturan bea cukai yang berlaku.

"Kalau market cross border, misal kita belanja dari pedagang asal Singapura, nah itu yah berarti barangnya harus di kirim dari Singapura ke Indonesia. Itu harus ada proses bea cukainya dan emang harus bisa bedakan antara market place domestik dengan market place cross border," ujar dia.

Simak berita lain tentang Bukalapak di Tempo.co

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

5 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

6 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

11 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

23 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

24 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

28 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

28 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

29 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

29 hari lalu

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menyatakan proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah rampung per 27 Maret 2024. Kini fitur belanja tersebut resmi berganti nama Shop Tokopedia.

Baca Selengkapnya