BI Rate Turun, Sri Mulyani Ingin Investasi Tumbuh 6 Persen

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 22 Juli 2019 17:32 WIB

Gestur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. Pemerintah menyampaikan realisasi APBN 2019 hingga semester I kepada DPR. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin ke level 5,75 persen bisa memacu pertumbuhan investasi yang sempat melemah hingga akhir 2018. Sri mengatakan suku bunga acuan pada tahun lalu memang sempat memberi tekanan pada investasi.

“Kenaikan suku bunga memang kemudian, suka tidak suka, muncul dampaknya pada investasi. Kalau kita lihat, investasi agak melemah pada akhir tahun, yang waktu itu sudah mendekati 7 persen,” kata Sri saat ditemui usai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli 2019.

Hingga semester pertama 2019 ini, Kementerian Keuangan telah mendapati realisasi investasi tumbuh sekitar 5 persen dibandingkan semester pertama 2018. Karena itu, Sri Mulyani berharap angka ini terus tumbuh hingga di atas 6 persen. Optimisme ini muncul karena Perry juga telah memberi peluang penurunan kembali suku bunga acuan ke depannya.

Di sisi lain, pemerintah juga terus memberikan sejumlah insentif bagi industri. Terakhir yaitu dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Tahun Berjalan atau yang dikenal dengan PP Super-Deductible Tax. Dengan aturan ini, industri bisa mendapat potongan pajak hingga 300 persen, jika terlibat dalam pengembangan vokasi dan inovasi.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 Juli 2019 akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan setelah 8 bulan mempertahankan level 6 persen sejak 15 November 2018. Sedangkan pada 15 Januari 2018, suku bunga acuan masih berkisar di level 4,25 persen.

Advertising
Advertising

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penurunan suku bunga acuan ini akhirnya dilakukan karena mempertimbangkan dua hal penting yakni laju inflasi yang terjaga dan momentum mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. "Kami berkesimpulan ketegangan dagang yang berlanjut terus menekan perdagangan dunia dan memperlambat ekonomi global," kata dia, Kamis, 18 Juli 2019.

Di sisi lain, realisasi investasi kenyataannya memang melambat di akhir tahun 2018 seiring dengan bertahannya suku bunga acuan di level 6 persen. Semester pertama 2018, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebenarnya mencapai Rp 361,6 triliun, tumbuh 7,4 persen dari periode sama tahun lalu.

Akan tetapi sampai akhir tahun 2018, realisasi investasi hanya mencapai Rp 721,3 triliun, 94 persen dari target. Selain itu, angka ini hanya tumbuh 4,1 persen dibandingkan 2017. "Langsung kelihatan dari data bahwa untuk tahun fiskal 2018 kita tidak berhasil mencapai target," ujar Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong di Gedung BKPM, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.

Simak berita lain dari Sri Mulyani di Tempo.co

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

17 menit lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

9 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

23 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya