Para awak media dan karyawan Pertamina merekam dengan ponsel peluncuran video mapping di kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018. Video mapping ini dapat disaksikan masyarakat pada pukul 18.00-21.00 WIB. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina mengerahkan sumber daya terbaiknya untuk menangani gelembung gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ). Tujuh tim ahli diturunkan dilengkapi 20 kapal dan berbagai peralatan oil boom serta puluhan drum dispersant.
"Kami terus melakukan upaya terbaik untuk penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti SKK Migas, Ditjen Migas, KLHK, KKKS serta pihak lainnya,” kata Fajriyah Usman Vice President Corporate Communication Pertamina melalui keterangan tertulis diterima Tempo, Sabtu, 20 Juli 2019.
Fajriyah menjelaskan, pengerahan tim tersebut merupakan bagian dari upaya penanganan gelembung gas yang terjadi di anjungan Laut Jawa. Sebelum mengirim tujuh tim ahli, Pertamina menerjunkan tim tanggap darurat.
Lokasi anjungan terletak dua kilometer dari pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) untuk menanggulangi kejadian tersebut.
Prioritas utama yang juga telah dilakukan adalah memastikan keselamatan karyawan, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Selain itu Pertamina memastikan isolasi serta pengamanan di sekitar lokasi kejadian.
Pertamina terus melakukan upaya maksimal untuk penanganan peristiwa ini meskipun skala lapangan YY jauh lebih kecil dibandingkan insiden yang pernah terjadi di tempat lain seperti di lapangan Macondo, Gulf of Mexico.
PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi
6 hari lalu
PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi
Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.