IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Usai BI Turunkan Suku Bunga

Jumat, 19 Juli 2019 14:37 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar merespons positif atas keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan atau BI7 DRR sebesar 25 basis poin dari 6 persen ke 5,75 persen. Hal itu juga disertai penurunan deposit facility 25 basis poin menjadi 5 persendan lending facility 25 basis poin menjadi 6,50 persen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bersama dengan nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,49 persen atau 31,59 poin ke level 6.434,88 pada pukul 09.05 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah pun menguat 47 poin atau 0,34 persen ke level Rp 13.913 per dolar AS per hari ini. Penguatan terjadi setelah rupiah rebound dan berakhir terapresiasi 23 poin atau 0,16 persen di posisi 13.960 kemarin.

Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto, mengatakan bahwa keputusan RDG BI menurunkan suku bunga acuan itu sesuai prediksi. Dasar pertimbangan penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin itu juga dinilai sangat rasional.

"Timing-nya sungguh tepat, yaitu perkiraan rendahnya inflasi, tensi ketidakpastian global yang menurun serta stabilitas eksternal yang terkendali," ujar Ryan melalui siaran pers, Kamis, 18 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Adapun dari aspek maksud dan tujuan penurunan suku bunga, menurut Ryan, sudah tepat dan jitu. Apalagi guna mendorong momentum pertumbuhan, memastikan ketersediaan likuiditas di pasar uang serta memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif.

Ryan juga mengapresiasi BI yang berupaya untuk menciptakan kebijakan makroprudensial tetap akomodatif sehingga mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian. Dengan kata lain, keputusan RDG BI menegaskan bahwa stance kebijakan BI adalah dovish atau kebijakan moneter longgar.

Lebih jauh Ryan menjelaskan BI melihat bahwa dari sisi eksternal yakni ekonomi global dan internal atau ekonomi domestik cukup terkendali. Oleh sebab itu, risikonya dapat dimitigasikan sehingga tidak ada keraguan bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan.

Meski demikian, ekonom Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa penurunan suku bunga acuan tersebut masih terlalu kecil. "Harapannya 50 basis poin untuk mengefektifkan stimulus ke perbankan dan sektor riil," katanya.

Dengan penurunan suku bunga acuan yang lebih besar maka bank akan lebih cepat untuk menurunkan bunga kredit. Hal ini akan mendorong dunia usaha untuk meminta tambahan kredit dari bank yang diikuti dengan ekspansi menuju pasar domestik maupun ekspor.

Bhima berharap ke depannya BI kembali menurunkan kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps sehingga menjadi 5,5 persen mengingat kondisi inflasi dan kurs rupiah serta cadangan devisa yang stabil.

Penurunan suku bunga acuan juga perlu diimbangi dengan kebijakan fiskal yang lebih tepat sasaran. Menurutnya, hingga saat ini 16 paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah masih kurang efektif.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya