Penurunan BI Rate Dinilai Terlalu Kecil

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 19 Juli 2019 09:13 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) dinilai masih terlalu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate - BI 7-day Reverse Repo Rate (7DRR). Ekonom Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai penurunan suku bunga acuan tersebut masih terlalu kecil.

"Harapannya 50 bps untuk mengefektifkan stimulus ke perbankan dan sektor riil," katanya kepada Bisnis.com, Kamis 18 Juli 2019.

Bhima berharap, ke depan BI kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps sehingga menjadi 5,5 persen, Hal ini mengingat kondisi inflasi dan kurs rupiah serta cadangan devisa yang stabil.

Penurunan suku bunga acuan, kata Bhima, juga perlu diimbangi dengan kebijakan fiskal yang lebih tepat sasaran. Menurutnya, hingga saat ini 16 paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah masih kurang efektif.

Oleh karena itu, insentif-insentif pajak yang selama ini dikeluarkan pemerintah perlu dikaji ulang, insentif fiskal juga perlu dipertajam. "Investor belum tentu perlu tax holiday dan tax allowance," kata Bhima..

Advertising
Advertising

Ia berpendapat, insentif fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah harus dipertajam dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing sektor industri.

Seperti diketahui, kemarin BI menurunkan suku bunga acuan BI 7DDR sebesar 25 bps dari 6 persen menjadi 5,75 persen. BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi sebesar 5 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen.

Keputusan BI untuk menurunkan BI rate ini dalam rangka mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang sudah mulai terkendali. Dengan penurunan suku bunga acuan yang lebih besar maka bank akan lebih cepat untuk menurunkan bunga kredit.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

6 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

21 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

23 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya