Berantas Illegal Fishing, Susi: Bukan Hanya Komando Tenggelamkan

Kamis, 18 Juli 2019 11:28 WIB

Ekspresi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan terkait penangkapan kapal Vietnam, di Bandung, Jawa Barat, Senin, 25 Februari 2019. Dalam keterangannya Susi Pudjiastuti menyatakan protes keras terhadap tindakan Vietnam Fisheries Resources Surveillance KN-241 yang telah menerobos masuk wilayah ZEE Indonesia. ANTARA

TEMPO.CO, Anambas - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan dalam memberantas illegal fishing bukan hal tanpa riak. Perang melawan pencurian ikan, kata Susi, juga bukan hanya sekedar memberikan komando "tenggelamkan" saja.

"Banyak onak, banyak duri, banyak perundingan dan banyak diskusi, banyak pula hal-hal yang sebetulnya luar biasa pertarungan itu meloloskan sebuah program dalam menjaga kedaulatan NKRI dalam 4,5 tahun ini," kata Susi saat membuka Festival Padang Melang di Pulau Jemaja, Anambas, Rabu, 18 Juli 2019.

Namun, menurut Susi, hal itu dapat terselesaikan karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi sangat percaya diri dan tegas memberantas illegal fishing bersama KPP, Tentara Nasional Indonesia, Polisi Air, Bakamla yang saling bahu membahu. "Semua komandannya sigap untuk saling berjabat tangan dan bekerja menyelesaikan persoalan ini," ujarnya.

Oleh karena hal itu, Susi bersyukur, sudah lebih dari 10 ribu lebih kapal ikan asing sudah keluar dari perairan Indonesia. Di Anambas sendiri, dia memperkirakan sebelumnya ada sekitar 500 kapal asing yang berkeliling dan menangkap ikan di laut sini.

Pada 2015, kata Susi, terdapat 2.700 kapal Vietnam yang masuk Natuna saat terjadi typhon munson atau siklon tropis untuk minta perlindungan. Jumlah itu belum terhitung dari negara lain seperti Thailand.

Advertising
Advertising

Karena itu, Susi mengimbau pemerintah daerah, masyarakat, dan para pengusaha yang bekerja di bidang ikan hidup, untuk berhenti mengeksploitasi sumber daya perikanan dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan.

Di Pulau Tarempa, Susi mendorong pentingnya peningkatan potensi perikanan dan pariwisata. Bukit-bukit harus hijau dan laut harus biru, serta banyak ikannya.

"Pengusaha dan pelaku penangkapan ikannya harus sama-sama patuh, tertib, untuk Anda sendiri. Bukan untuk ibu. Jaga. Anda tidak usah memelihara, tuhan yang memberi semuanya. Ambilah secukupnya untuk kelestarian usaha saudara," kata Susi.

Menurut dia, selama ini pemerintah membuat aturan supaya populasi ikan terus banyak. "Ibu tidak mau lagi ada bom, potas, trawl beroperasi di wilayah perairan Indonesia bukan hanya Tarempa saja, tapi seluruhnya," ujar Susi.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

28 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

33 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

51 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

52 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya