Harga Cabai Kembali Meroket, Ini Dugaan Kemendag

Rabu, 17 Juli 2019 15:03 WIB

Pedagang cabai. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menduga melambungnya harga cabai di beberapa titik di Indonesia disebabkan oleh kurangnya suplai. Kendati, hingga kini Kementerian Perdagangan masih belum mengantongi data produksi cabai di dalam negeri.

"Kalau saya sih berpikir harga itu pengaruh dari supply and demand, sehingga bisa jadi begitu (suplai kurang)" ujar Tjahya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2019. Namun, ia mengatakan masih akan melihat data pasti dari produksi cabai tersebut.

Karena itu, langkah pertama yang ia lakukan adalah meminta data tersebut kepada Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, namun masih belum mendapat jawaban. Sebabnya, Tjahya mengatakan solusi baru bisa diperoleh bila telah mengetahui kondisi produksi di lapangan.

"Memang harga masih tinggi, saya masih berupaya bagaimana caranya ini, karena saya sudah meminta data ke Dirjen Hortikultura tapi masih belum dapat," kata Tjahya.

Kenaikan harga cabai sudah terpantau sejak pertengahan tahun ini. Harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Gunungkidul masih mahal dan belum ada tanda-tanda turun. Penurunan harga cabai bakal terjadi saat petani mulai panen.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih, mengatakan harga cabai merah keriting terpantau mencapai Rp60.000 per kilogram pada awal awal bulan Juli 2019. Menurutnya, kenaikan harga cabai karena tingginya permintaan, sementara stok yang ada tidak terlalu banyak. "Itu yang menjadi pemicu melonjaknya harga," ucapnya, Jumat, 5 Juli 2019.

Yuniarti menambahkan saat ini di beberapa wilayah di Gunungkidul sedang mengadakan tradisi bersih desa atau rasulan. Tradisi rasulan adalah tradisi yang dilakukan oleh petani setelah panen. "Karena yang dibawa dalam bentuk masakan sudah jadi, maka butuh banyak cabai," katanya.

Seorang pedagang di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Kasmi, mengungkapkan harga cabai rawit merah yang semula dijual Rp 40.000 kini naik menjadi Rp 60.000. Selain itu harga cabai merah keriting juga naik. "Dari Rp 45.000 sekarang naik menjadi Rp 60.000," ujar Kasmi.

Tingginya harga membuat dirinya bingung untuk melayani pembeli. Kasmi mengaku enggan melayani pembeli yang membeli cabai seharga Rp 5.000 karena justru membuatnya merugi. Ia tidak menyangka hanya dalam waktu sepekan harga cabai naik secara drastis. "Naiknya bisa Rp 20.000," katanya.

Harga cabai yang masih tinggi membuat para pedagang tidak berani berspekulasi menyetok cabai dalam jumlah banyak. Kenaikan cabai pun berdampak dengan sedikitnya konsumen yang membeli cabai.

BISNIS

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

5 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

3 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

6 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya