Musim Kemarau, Jokowi Minta Menteri Turun Antisipasi Gagal Panen

Selasa, 16 Juli 2019 07:02 WIB

Jokowi Perintahkan Antisipasi Kekeringan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dari laporan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun 2019 diprediksi akan lebih kering dibanding sebelumnya. Diperkirakan puncak musim kering akan terjadi pada bulan Agustus sampai September.

“Beberapa daerah di negara kita juga sudah mengalami keadaan 21 hari tanpa hujan, ini berarti statusnya masih waspada," kata Jokowi seperti dikutip dalam siaran pers yang diunggah dalam laman setkab.go.id, Selasa 16 Juli 2019.

Adapun sebelumnya, Jokowi bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga mengelar rapat terbatas. Rapat terbatas tersebut digelar khusus untuk membahas mengenai antisipasi dampak kekeringan pada kemarau tahun ini.

Menurut Jokowi, saat ini ada sebanyak 61 daerah yang sudah mengalami hari tanpa hujan. Artinya, daerah tersebut sudah memiliki status awas terkait terjadinya kekeringan. Keenamnya tersebar di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT.

Karena itu, Jokowi memerintahkan para menteri, dan kepala lembaga, para gubernur untuk turun melihat langsung ke lapangan. Dia juga meminta pihak-pihak tersebut segera melakukan langkah-langkah antisipasi, mitigasi terhadap dampak kekeringan ini.

Advertising
Advertising

Secara khusus, Jokowi meminta supaya suplai air, baik suplai air bersih maupun suplai air untuk pertanian selalu dicek dan diawasi. Hal ini supaya pasokan air terjaga dan resiko terjadinya gagal panen bisa dihindari.

“Kalau perlu lakukan modifikasi cuaca, pembangunan sumur bor dan meminta Kementerian Lingkungan Hidup juga memantau potensi titik-titik panas penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut,” kata Jokowi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun melaporkan sebanyak 1.936 desa yang ada di 79 kabupaten telah terdampak kekeringan. Wilayah terdampak tersebut paling banyak berada di Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan lembaganya telah mendapat permohonan dari kepala daerah untuk membuat hujan buatan. Permintaan ini diajukan untuk mengantisipasi dampak kekeringan tak meluas.

Sesuai arahan Presiden, lanjut Doni, BNPB telah menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bantuan hujan buatan tersebut. "Tapi kami tidak bisa sendirian. Perlu kerja sama dengan lembaga lain seperti BMKG, BPPT, dan markas besar TNI,” kata Doni, dalam siaran pers yang diunggah dalam laman setkab.go.id, Selasa 16 Juli 2019.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya