Jonan Kritik Kontribusi Minim DEN, Begini Respons Sonny Keraf

Sabtu, 13 Juli 2019 20:16 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Energi Nasional atau DEN, Sonny Keraf menyayangkan sikap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan yang mempertanyakan kontribusi DEN dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan. Pasalnya, DEN selama ini telah menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. "Tidak benar kalau (Menteri) Jonan bilang DEN tidak ada hasilnya," kata Sonny, seperti dikutip dari rilis, Sabtu, 13 Juli 2019.

Sonny memaparkan, DEN selama ini menjalankan sejumlah fungsi terkait kebijakan energi. Di antaranya merumuskan kebijakan energi nasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional Nomor 79 Tahun 2014.

Kemudian, menetapkan Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN. DEN, ujar dia, juga menetapkan kondisi krisis dan darurat energi sesuai Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2016.

Selain itu, DEN melaksanakan pengawasan pelaksanaan kebijakan energi lintas sektor. "Bahkan DEN membantu penyusunan Rencana Umum Energi Daerah di 34 provinsi," kata Sonny.

Jonan sebelumnya melayangkan dugaan bahwa besaran anggaran yang digelontorkan untuk DEN tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan kelompok kepada pemerintah. Prasangka itu ia ungkapkan kala melantik 17 pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi di lingkungan Kementerian ESDM, Jumat petang, 12 Juli 2019.

Advertising
Advertising

Dalam pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat struktural di Kementerian ESDM itu, Jonan menunjuk Saleh Abdurrahman mengisi jabatan Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, meninggalkan posisi lamanya sebagai Sekretaris Jenderal DEN yang kini diisi oleh mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas), Djoko Siswanto.

"Tekanan besar di G-20 itu terkait urusan peningkatan pencemaran lingkungan hidup maupun urusan peningkatan suhu bumi," ujar Jonan. Karena persoalan serius itu pula, Jonan tak lagi mengadakan seleksi untuk mengisi posisi yang lowong. "Ini urusan serius, jadi saya enggak mau seleksi lagi. Sudah ambil dari internal Kementerian ESDM saja," ujar Jonan.

Persoalan serius terkait pencemaran lingkungan itu juga terlihat dari target para pemimpin di G-20 soal pemanasan bumi maksimum 1,5 derajat celsius sampai 2050. Kalau lebih dari 1,5 derajat, banyak negara-negara kecil, seperti Vanuatu, bisa banyak wilayahnya tenggelam karena air lautnya pasang, lebih tinggi.

"Indonesia juga sebagai bangsa yang 60 persen dari jumlah masyarakat Indonesia tinggal di pesisir akan terdampak persoalan serius," kata Jonan.

ANTARA

Berita terkait

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

13 jam lalu

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

Energi terbarukan akan ada sepanjang masa, jika dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat. Simak contoh-contoh yang termasuk dalam energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

21 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

2 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

9 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

35 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

42 hari lalu

Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen

Terminal Bus Jatijajar Kota Depok menyatakan telah sejak Januari lalu memanfaatkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.

Baca Selengkapnya

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

50 hari lalu

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

PLN menunjukkan karya nyata dan bukti konkrit energi hidrogen merupakan satu keniscayaan bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Penghapusan Net Metering PLTS Atap Bisa Persulit Target Bauran Energi Terbarukan

23 Februari 2024

Penghapusan Net Metering PLTS Atap Bisa Persulit Target Bauran Energi Terbarukan

IESR menilai Permen ESDM Nomor 2 Tahun 2024 tentang PLTS atap yang masuk jaringan terlalu berpihak pada kepentingan PT PLN (Persero).

Baca Selengkapnya