Ini Pesan Susi Pudjiastuti Saat Lepas Liar 870 Ribu Bibit Lobster

Sabtu, 13 Juli 2019 16:25 WIB

Komandan Guskamla Koarmada 1, Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers terkait hasil upaya penggagalan penyelundupan benih lobster ilegal di perairan Pulau Sugi, Batam, Kepulauan Riau, Selasa 12 Maret 2019. Foto/Dok/KKP

TEMPO.CO, Klungkung - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini melakukan pelepasliaran baby lobster (bibit lobster) di perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Pelepasliaran baby lobster ini dilakukan bersama dengan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

Susi menjelaskan bibit lobster tersebut merupakan hasil tangkapan dari Lampung dan Jambi dengan jumlah total 870.000 ekor. "Kalau itu di laut, mati dimakan ikan, ya ada 400.000 ekor saja," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, di Pelabuhan Tanjung Benoa, Sabtu, 13 Juli 2019.

Dengan hitungannya, Susi menyebutkan, jika ada 200 ton lobster dikali US$ 50, berarti ada potensi pendapatan hingga US$ 10 juta. "Sementara mereka ambil panen dengan harga Rp 3.000, Rp 10.000 dan Rp 30.000 satu ekornya," katanya.

Pelepasliaran bibit losbter juga dilakukan di beberapa titik yaitu sebagian mulai dari wilayah Padang kemudian di daerah Nusakambangan dan dilanjutkan di perairan Nusa Penida. Untuk jumlah baby lobster yang dilepasliarkan di perairan Nusa Penida dan Nusa Dua, yaitu sebanyak 173.800 ekor.

"Tadi juga sebar di Nusa Dua, Tanjung Benoa, yang ada cliff nya dan biasa orang foto-foto, ya banyak yang suka daerah karang-karang begitu, kemudian juga ada di perairan Karimunjawa," kata Susi.

Lebih jauh Susi Pudjiastuti berharap dengan tumbuhnya baby lobster ini dapat diambil dan dipanen oleh melayan. "Jadi bukan bibitnya yang diambil. Kalau bibitnya ya habis nanti lama-lama," ucapnya.

Selain itu, ia menegaskan, pencurian bibit lobster bisa disebut sebagai kegiatan illegal fishing meskipun dilakukan oleh orang - orang Indonesia. "Kalau nelayan tahu lobster besar lebih punya harga, tapi kalau namanya mafia ya uang besar. Jadi ya dibeli Rp 3.000, dijual kembali dengan harga Rp 10.000, lalu dikali ratusan ribu ekor. Karena kalau nangkap bibit gampang pakai lampu, jadi bisa datang sendiri tapi kalau begitu terus kan bisa punah lama-lama," kata Susi Pudjiastuti.

Berita terkait

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

3 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

16 hari lalu

Pemerintah Buka Lagi Ekspor Benur, Investor Bisa Budidaya di Luar Negeri

Sakti Wahyu Trenggono menerbitkan Permen KKP Nomor 7 Tahun 2024 yang membuka ekspor benur buat investor budidaya.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

31 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

33 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya